Monday, March 31, 2014

Klasifikasi Turbellaria

 Secara tradisional, sistem pre-cladistic menempatkan cacing pipih dalam filum tunggal, Platyhelminthes, dibagi lagi menjadi kelas Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Turbellaria adalah cacing pipih yang sebagian besar hidup bebas — mereka yang tidak parasit pada hewan lain — sedangkan kelas-kelas lain meliputi parasit obligat, yang sebagian besar hidup di dalam atau pada tubuh vertebrata. Turbellaria adalah, khususnya, dianggap sebagai kelas yang tidak valid karena tidak monofiletik.
Klasifikasi Turbellaria
Klasifikasi Turbellaria
  • Cacing dari kelas Turbellaria hidup bebas, banyak terdapat di daerah tropik di tanah yang lembab,
  • contoh: Planaria. Ada beberapa yang bersifat parasit, contoh : cacing pipih.
  • Bentuk tubuh cacing tersebut pipih dorso ventral, agak lonjong sampai panjang. Organ kepala di bagian anterior berbentuk segitiga.
  • Kepalanya dikelilingi oleh tentakel yang memudahkan untuk menentukan kedudukannya.
  • Tonjolan sisi kepala disebut auricle Contoh : Planaria , Dugesia.
  • Warna tubuh makin ketengah makin hitam kecoklatan, ada beberapa yang berwarna menyolok.
  • Ukuran tubuh yang mikroskopik, mempunyai panjang tubuh hanya 10 mm : merupakan spesies yang hidup di dasar batu-batuan dan di bawah cangkang binatang yang telah mati, disebut triclad
  • Bersifat phototropisme negatip, mencari makanan pada malam hari.
  • Ukuran tubuh yang makroskopik, panjangnya mencapai 60 cm. Struktur tubuhnya transparan dan mulutnya terletak di bagian ventral yang kemudian dilanjutkan ke pharing.
  • Mulut berfungsi juga sebagai anus dan lubang genital terletak di bagian posterior.
  • Bagian epidermis lunak dan ditutupi oleh kutikula, serta mempunyai lapisan mesoderm.
  • Kepala terdapat dua atau 2-3 pasang bintik mata yang berfungsi untuk menentukan sinar.
Ciri khas Turbellaria : mempunyai banyak sel kelenjar :
1. Kelenjar lendir : menghasilkan lendir yang melapisi tubuh dan meninggalkannya sebagai tapak lendir.
2. Kelenjar adhesive : menghasilkan bahan perekat, yang dapat dijulurkan sebagai papila kecil sehingga memungkinkan binatang ini melekat erat pada suatu benda.
3. Bersifat karnivora, makanannya terdiri dari jenis Crustacea kecil, water fleas, Copepoda Sistem reproduksinya bersifat hermaprodit.
Klasifikasi Turbellaria
Terbagi menjadi 5 ordo :
1. Ordo : Acoela.
Ciri-ciri :
Ukuran tubuhnya kecil, hidup di laut & tidak mempunyai intestinum.
Contoh : Convoluta roscoffensis Sering terdapat pada pasir di pantai, dan hidup simbiose dengan Chlamydomonadines.
2. Ordo : Allecoella
Ciri-ciri :
Ukuran tubuhnya kecil dan hidup di laut. Intestinum mempunyai satu cabang utama dengan cabangcabang kecil ke lateral.
Contoh : 1)Prorhynchus; 2)Pseudostomum ;3)Monocelis; 4)Bothrioplana
3. Ordo : Polycladida
Ciri-ciri :
  • Cacing ini hidup di laut.
  • Ukuran tubuhnya beberapa mm s/d 1 cm.
  • Mempunyai banyak cabang pokok pada intestinumnya
  • Mempunyai banyak testis + ovarium.
  • Telurnya bersegmen dan membentuk spiral.
  • Perkembangan hidupnya terjadi secara langsung pada spesies tertentu dan spesies yang lain,
  • sedangkan stadium larvanya bebas.
  • Polycladida ada yang tidak mempunyai sucker, contoh : Planocera, Leptoplana
Ada yang mempunyai satu ventral sucker yang terletak di posterior lubang genetalia, contoh:Tyzanozoon, Yungia, Prostheceraeus vittatus, Cyclophorus.
4. Ordo : Rhabdocoella
Ciri-ciri :
  • Hidup di laut, air tawar atau di tanah.
  • Intestinumnya sederhana dan lurus (tubuler), dan tanpa sekum.
  • Mulutnya terletak dekat ujung anterior.
  • Ukuran tubuhnya kecil, kurang dari 1 mm dan bentuknya silindris, fusiform atau pipih.
  • Sistem reproduksinya aseksual.
Contoh :
  • Hidup bebas di laut : Plagiostomum, Dalyellia, Mesostoma, Microstomum,Macrostomum, Catenula.
  • Hidup di air tawar : Gyratrix.
  • Hidup pada bangsa Crustacea : Fecampia.
5. Ordo Tricladida atau Planaria
Ciri-ciri :
Termasuk Turbellaria berukuran besar dan sebagian besar hidup di daerah tropis.
Mempunyai intestinum dengan tiga cabang pokok.
Habitatnya bervariasi.
  • Hidup di air tawar : Planaria, Crenobia, Dugesia, Polycelis, Dendrocoelum.
  • Hidup di tanah : Rhynchodemus, ukurannya 6-8 mm. Hidup di tempat yang lembab, di bawah daaun-daun, kayu dari pohon yang mati.
  • Hidup di laut : Procerodes, Dugesia tigrina
Klasifikasi :
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Turbellaria
Ordo : Tricladida
Sub ordo : Palucola
Genus : Dugesia
Spesies : Dugesia tigrina
Sinonimnya : Planaria maculata.
Morfologi :
  • Cacing tersebut mempunyai ukuran tubuh sangat kecil, pipih dan warnanya gelap.
  • Bentuknya pipih, hidup bebas di perairan tawar.
  • Bentuk kepala segitiga dengan tonjolan disamping kepalanya, disebut auricle.
  • Bagian anteriornya tumpul dan bagian posteriornya lancip.
  • Sistem digesti terdiri dari : mulut, faring, dan sekum.
  • Cacing ini tidak mempunyai sistem respirasi dan sistem sirkulasi.
  • Terdapat sistem ekskresi terdiri dari satu atau sepasang protonephridia dengan sel api.
Sistem syarafnya masih primitif, terdiri dari sepasang ganglia serebral (otak) dan 1-3 pasang syaraf longitudinal, yang dihubungkan satu sama lain oleh comissura syaraf transversal, disebut sistem syaraf tangga tali.
Alat kelaminnya hermaprodit dan reproduksinya secara asexual dengan cara memotong tubuhnya.
Habitat :
Hidup bebas di alam di lingkungan air tawar : kolam, danau,mata air dan lain-lain dan suka berlindung di bawah bebatuan, daun, batang kayu tumbang dan berbagai macam substrat.
Fisiologi :
1. Sistem gerak
  • Bergerak aktif ke arah teduh (menghindari sinar matahari) dan pergerakannya dengan cara meluncur dan merayap, tidak berenang.
  • Gerakan meluncurnya dibantu oleh cilia di bagian ventral dan zat lendir yang dihasilkan kelenjar lendir dari bagian tepi tubuh. Gerakan cilia menyentuh jalur lender sehingga menyebabkan hewan bergerak.
  • Pergerakan teratur nampak dari kepala kerah belakang dan gerakan merayap tubuh cacing memanjang sebagai akibat kontraksi sirkuler dan dorsoventral, akibatnya bagian depan mencengkeram substrat dengan mukosa atau alat perekat khusus.
  • Tubuh membelok disebabkan gerakan otot-otot oblique.
2. Sistem Respirasi (Pernafasan)
  • Belum memiliki alat pernafasan khusus, pengambilan O2 dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh.
3. Sistem Digesti (pencernaan)
  • Saluran pencernaan terdiri dari mulut, faring, usus tanpa anus

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...