Maharani Suciyono, mahasiswi yang tertangkap bersama Fathanah di dalam kamar hotel Le Meredien, hanya melempar senyum usai memberi kesaksian terkait kasus suap impor daging sapi di Pengadilan Tipikor. Dia hanya berlalu tanpa memberi komentar sedikit pun kepada awak media.
Banyak pertanyaan yang dianggap angin lalu oleh Maharani. Dia tetap tersenyum meski banyak ditanya oleh juru warta ihwal pertemuannya dengan Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien, 29 Januari lalu.
Ketika ditanya apakah menyesal sempat bertemu Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien, Maharani juga tersenyum. Dia memilih berjalan menuju taksi yang sudah cukup lama menunggunya.
Maharani ditangkap KPK bersama Ahmad Fathanah. Dia diberi Rp10 juta agar mau tidur bersama Fathanah di kamar 1740 Hotel Le Meridien. "(Uang Rp 10 juta) untuk menemani pak Ahmad," ungkap Maharani di Pengadilan Tipikor hari ini.
Pernyataan Maharani di pengadilan bertolak belakang dengan pengakuannya kala menggelar jumpa pers pada Selasa 5 Februari 2013. Waktu itu, dia membantah keras melakukan hubungan seks dengan Fathanah sebelum dicokok petugas KPK.
Wanita yang akrab disapa Rani itu menyatakan saat dicokok KPK, ia dan Fathanah berada di lobi Hotel Le Meridien. Ia pun terpukul jika namanya disebut-sebut sempat berhubungan intim dengan Ahmad Fathanah di kamar hotel.
"Saya terpukul, kok dikaitkan seperti itu. Saya tidak terima. Kebenarannya sendiri masyarakat tidak tahu seperti apa," ujar Rani dalam jumpa pers di Hotel Nalendra, Jalan Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Usai ditangkap bersama Fathanah dan menjalani pemeriksaan di KPK, Maharani memang dilepas. Penyidik menyimpulkan dia tidak terlibat dalam kasus suap impor daging sapi.