Hampir semua orang telah mengetahui bahwa godaan hidup itu sering datang dari keserakahan akan tahta (kekuasaan), wanita dan lagi harta.
1. Mari kita bahas tentang kekuasaan.
Isu yang beredar sekarang adalah orang yang terbersih dan terpercaya di Indonesia bermasalah dengan wanita. Bahkan di banyak negara yang kita hadapi sekarang, tidak kurang pemimpinnya yang juga mabuk akan kekuasaan. Karena ulah itu menyebabkan terjadinya peperangan. Tengoklah perang kemerdekaan Indonesia, dimana Belanda masih tetap saja ingin berkuasa. Simaklah permusuhan Israil dan Palestina, pendudukan Irak oleh Amerika Serikat dan sebagainya. Akibat dari hantaman bom dan senjata canggih, menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa raga yang tak ternilai. Apalagi kalau kita bicara tentang budaya dan moral. Penderitaan demi penderitaan sungguh sangat menyedihkan. Tidakkah kita merasa tergugah bahwa keserakahan akan kekuasaan itu mengakibatkan adanya kesedihan yang berkepanjangan dan penderitaan yang tak habis-habisnya. Bukankah ini merupakan suatu ”godaan” bagi kemanusiaan ? Kita ingin sekali lagi bertanya kepada setiap insan, apakah sebenarnya tujuan hidup manusia ? Dari jawaban itu jelas sekali bahwa kehausan akan kekuasaan itu, menimbulkan dampak ketidak bahagiaan, ketidak damaian dan sebagainya. Itulah sebuah godaan yang ditimbulkan oleh adanya sesuatu kemabukan akan kekuasaan, yang patut kita hindari.
2. Godaan kedua adalah wanita.
Wanita menjadi penggoda atau katakan saja bencana, jika seorang suami tidak mampu mengendalikan keinginan seorang wanita yang sedang dicintainya. Tidak jarang karena rasa cinta dan sayang pada seseorang wanita menyebabkan seorang pria menyimpang dari aturan, misalnya menyalahgunakan kekuasaan, menyelewengkan kepercayaan rakyat, dalam bentuk korupsi, pemanfaatan keuangan negara untuk kebutuhan diri sendiri, dan kiat-kiat lain yang merugikan masyarakat, bangsa dan negara. Perilaku yang menyimpang dari norma agama hanya karena tidak mampu mengendalikan diri dalam mencintai seseorang wanita, maka jelas wanita itu menjadi suatu godaan besar yang patut dihindari. Godaan ini pantas diwaspadai, karena dapat menjerumuskan kedudukan, posisi, bahkan kemuliaan seorang pria yang sedang memangku suatu jabatan, baik jabatan tinggi, menengah, maupun yang biasa-biasa saja. Waspada !
3. Godaan ketiga, adalah godaan harta.
Jika kita teliti sejarah hidup manusia, maka harta selalu menjadi bahan pembahasan yang sangat luas. Upaya setiap orang untuk mengejar kekayaan atau harta itu menjadi sangat serius. Kadang-kadang upaya untuk mendapat harta itu dilakoni dari pagi sampai petang, bahkan sampai malam sekalipun. Yang dipermasalahkan bukan pemilikan harta itu, namun caranya, yaitu harus didasarkan dengan kebajikan atau aturan yang benar. Janganlah mendapatkan harta itu dengan menyimpang dari aturan.Karena itu, dapat disimpulkan bahwa harta itu mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang manusia, namun juga menjadi suatu godaan, karena dipersyaratkan untuk mendapatkannya. Harta yang diperoleh dengan menyalahgunakan kekuasaan, dengan jalan curang, dan sejenisnya, jelas menjadi suatu larangan. Pelanggaran terhadap larangan ini akan menimbulkan dampak yang kurang baik, yaitu berlakunya hukum karma (siapa yang menanam kebaikan akan mendapatkan buah kebaikan, dan siapa yang menanam kecurangan, akan menerima hasil yang mengecewakan / kesengsaraan). Karena itu, renungkanlah bahwa harta itu adalah penting dalam hidup ini, namun juga merupakan godaan untuk memperolehnya. Waspadalah terhadap godaan harta itu.
Saran-saran: 1. Selayaknya kita selalu bersyukur atas nikmat yang berupa harta yang telah diberikan oleh Alloh. Kita manfaatkan harta itu untuk kepentingan-kepentingan yang memberikan manfaat kepada umat. 2. Tahta adalah amanah yang seharusnya kita laksanakan sebaik-bainya. Tahta tidak akan langgeng, ada masanya jadi harus bisa menjalankan amanah yang diberikan sampai masa itu habis. 3. Wanita, mahluk yang lemah dan penuh keindahan perlu dijaga dan dilindungi.