Penggunaan plastik sudah seharusnya dihindari sekarang . Terlebih lagi penggunaan plastik untuk membungkus makanan. Karena plastik berlebihan bisa merusak bumi dan mempercepat terjadinya global warming. Sedangkan untuk kesehatan kandungan dioksin dan zat beracun serta adiktif bisa memicu timbulnya penyakit kanker.
Penggunaan plastik memang sudah sering dilakukan masyarakat. Hanya saja, menurut Kasubid Perubahan Iklim dan Perlindungan Atmosfir Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, Herianto, sebaiknya segera dihentikan penggunaannya secara berlebihan.
‘’Plastik tidak tahan panas dan dapat mencemari produk yang akan berakibat buruk terhadap kesehatan konsumen. Perlu diingat, plastik bermasalah untuk lingkungan karena merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami,’’ ujarnya kepada Riau Pos, akhir pekan lalu, disela kegiatan I Love Earth 2013, di Tahura Sultan Syarif Hasim.
Dalam penjelasannya, plastik merupakan material yang terbuat dari minyak bumi dan memeliki sifat ringan. Hanya saja sebagian besar tidak bisa mengurai. Namun, ada juga beberapa plastik yang bisa terurai.
Plastik yang tidak mengurai dalam tanah, sambungnya, jika dimasukan botol di dalam plastik yang tidak bisa terurai, lalu kubur. Kemudian, lihat lagi beberapa tahun plastik itu tidak akan berubah.
Bahaya lainnya dari plastik, bila dibakar, asapnya bisa membuat batuk-batuk dan sesak nafas. Artinya, plastik saat dibakar dan asapnya dihirup manusia maka turut membiarkan racun masuk dalam tubuh.
Selanjutnya, bahaya lain plastik, menurut dia lagi, bila membuangnya sembarangan, bisa merusak lingkungan dan makhluk hidup sekitarnya.
‘’Kita harus segera melakukan reduce, reuse, dan recycle. Ini harus kita terapkan kepada anak didik di sekolah sejak dini,’’ imbuhnya
Herianto menjelaskan tentang reduce, reuse, dan recycle. Reduce adalah mengurangi,jadi kita mengurangi memakai plastik. Misalnya, membawa gelas dari rumah ke sekolah. Reuse adalah menggunakan kembali plastik. Dalam halreuse ini harus kreatif merubah plastik menjadi barang yang bisa dipergunakan kembali.
Sementara recycle adalah mendaur ulang.’’Kita bisa mendaur ulang plastik. Pemulung mengumpulkan sampah dan di daur ulang,’’ ujarnya.
Pengamat Lingkungan Riau, Rosyadi menjelaskan, beberapa penggunaan plastik yang harus perhatikan bagi penggunanya, pertama, polyethylene terephthalate. Biasanya dipergunakan di botol minuman dan jenisnya transparan, jernih atau bening. Botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Karena bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas, bisa mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
Kedua, high density polyethylene. Material dengan kode HDPE bentuknya berwarna putih susu dan digunakan untuk botol susu, jus, air, kotak sereal, produk pencuci, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Jenis plastik itu merupakan salah satu bahan plastik aman untuk digunakan. Dikarenakan, kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan dan minuman yang dikemasnya.
Ketiga, polyvinyl chloride or PVC, bahan ini paling susah untuk didaur ulang. Biasa digunakan untuk pipa, kontruksi bangunan, plastik pembungkus (clingwrap), dan botol-botol. Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Keempat, low density polyethylene (LDPE). Plastik dengan kode LDPE biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
Kelima, plypropylene. Plastik dengan kode ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik. Terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi.
Keenam, polystyrene biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dan sebagainya. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanantersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak mengganggu hormonestrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf.
Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar.Sebaiknya polystyrene dihindari.
‘’Lebih baik, hindarilah penggunaan plastik secara berlebihan. Mari kita bersama melakukannya secara bersama dengan baik dan menjaga lingkungan. Bumi ini harus kita jaga agar kita bisa hidup dengan baik,’’ pungkasnya.
Sediakan Air, Siswa Bawa Gelas
SMPN 25 Pekanbaru menerapkan program mengurangi pemakaian sampah plastik dari minuman gelas kemasan kepada seluruh siswa. Dengan tujuan, memberikan pelajaran kepada siswa agar sejak dini melakukan penghentian penggunaan plastik. Seain itu, dengan program ini siswa bisa peduli terhadap lingkungan sekitar sekolah dan menciptakan kebersihan yang sehat.
Kepala Sekolah SMPN 25 Pekanbaru, Lili Deswita, MPd mengatakan, pihaknya secara bertahap akan memulai mengurangi populasi sampah disekolah ini. Terutama sampah an organik seperti plastik bekas minuman, yang saat ini mendominasi sampah di sekolah.
“Untuk mengurangi sampah plastik minumas kemasan yang ada saat ini kita memberikan minuman gratis kepada siswa-siswi. Kami tempatkan beberapa galon minuman secara gratis. Tapi, siswa diminta membawa gelas dari rumah untuk diberikan gratis kepada siswa-siswi kami,” ungkapnya.
Peraturan kepada seluruh kantin yang ada, sambungnya, phak sekolah sudah mensosialisasikannya. Sebanyak Sembilan kantin yang ada diminta tidak menjual minuman kemasan gelas plastik. Namun, kata dia, tidak mungkin memberhentikan penjualan minuman kemasan plastik kepada mereka berhenti secara langsung.
‘’Tetapi kami berharap pengelola kantin bisa mengurangi penjualan minuman kemasan tersebut. dengan cara kami memberikan minuman gratis kepada siswa,’’ jelasnya.
Lili optmis program pengurangan penggunaan sampah pastik minuman kemasan dan jenis sampah an organic disambut baik seluruh elemen sekolah. ‘’Kita hanya ingin sekolah bersih dan bisa memberikan manfaat bagi seuruh warga sekoah dengan program tersebut,’’ ujarnya.***
‘’Plastik tidak tahan panas dan dapat mencemari produk yang akan berakibat buruk terhadap kesehatan konsumen. Perlu diingat, plastik bermasalah untuk lingkungan karena merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami,’’ ujarnya kepada Riau Pos, akhir pekan lalu, disela kegiatan I Love Earth 2013, di Tahura Sultan Syarif Hasim.
Dalam penjelasannya, plastik merupakan material yang terbuat dari minyak bumi dan memeliki sifat ringan. Hanya saja sebagian besar tidak bisa mengurai. Namun, ada juga beberapa plastik yang bisa terurai.
Plastik yang tidak mengurai dalam tanah, sambungnya, jika dimasukan botol di dalam plastik yang tidak bisa terurai, lalu kubur. Kemudian, lihat lagi beberapa tahun plastik itu tidak akan berubah.
Bahaya lainnya dari plastik, bila dibakar, asapnya bisa membuat batuk-batuk dan sesak nafas. Artinya, plastik saat dibakar dan asapnya dihirup manusia maka turut membiarkan racun masuk dalam tubuh.
Selanjutnya, bahaya lain plastik, menurut dia lagi, bila membuangnya sembarangan, bisa merusak lingkungan dan makhluk hidup sekitarnya.
‘’Kita harus segera melakukan reduce, reuse, dan recycle. Ini harus kita terapkan kepada anak didik di sekolah sejak dini,’’ imbuhnya
Herianto menjelaskan tentang reduce, reuse, dan recycle. Reduce adalah mengurangi,jadi kita mengurangi memakai plastik. Misalnya, membawa gelas dari rumah ke sekolah. Reuse adalah menggunakan kembali plastik. Dalam halreuse ini harus kreatif merubah plastik menjadi barang yang bisa dipergunakan kembali.
Sementara recycle adalah mendaur ulang.’’Kita bisa mendaur ulang plastik. Pemulung mengumpulkan sampah dan di daur ulang,’’ ujarnya.
Pengamat Lingkungan Riau, Rosyadi menjelaskan, beberapa penggunaan plastik yang harus perhatikan bagi penggunanya, pertama, polyethylene terephthalate. Biasanya dipergunakan di botol minuman dan jenisnya transparan, jernih atau bening. Botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Karena bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas, bisa mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
Kedua, high density polyethylene. Material dengan kode HDPE bentuknya berwarna putih susu dan digunakan untuk botol susu, jus, air, kotak sereal, produk pencuci, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Jenis plastik itu merupakan salah satu bahan plastik aman untuk digunakan. Dikarenakan, kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan dan minuman yang dikemasnya.
Ketiga, polyvinyl chloride or PVC, bahan ini paling susah untuk didaur ulang. Biasa digunakan untuk pipa, kontruksi bangunan, plastik pembungkus (clingwrap), dan botol-botol. Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Keempat, low density polyethylene (LDPE). Plastik dengan kode LDPE biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
Kelima, plypropylene. Plastik dengan kode ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik. Terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat obat dan botol minum untuk bayi.
Keenam, polystyrene biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dan sebagainya. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanantersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak mengganggu hormonestrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf.
Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar.Sebaiknya polystyrene dihindari.
‘’Lebih baik, hindarilah penggunaan plastik secara berlebihan. Mari kita bersama melakukannya secara bersama dengan baik dan menjaga lingkungan. Bumi ini harus kita jaga agar kita bisa hidup dengan baik,’’ pungkasnya.
Sediakan Air, Siswa Bawa Gelas
SMPN 25 Pekanbaru menerapkan program mengurangi pemakaian sampah plastik dari minuman gelas kemasan kepada seluruh siswa. Dengan tujuan, memberikan pelajaran kepada siswa agar sejak dini melakukan penghentian penggunaan plastik. Seain itu, dengan program ini siswa bisa peduli terhadap lingkungan sekitar sekolah dan menciptakan kebersihan yang sehat.
Kepala Sekolah SMPN 25 Pekanbaru, Lili Deswita, MPd mengatakan, pihaknya secara bertahap akan memulai mengurangi populasi sampah disekolah ini. Terutama sampah an organik seperti plastik bekas minuman, yang saat ini mendominasi sampah di sekolah.
“Untuk mengurangi sampah plastik minumas kemasan yang ada saat ini kita memberikan minuman gratis kepada siswa-siswi. Kami tempatkan beberapa galon minuman secara gratis. Tapi, siswa diminta membawa gelas dari rumah untuk diberikan gratis kepada siswa-siswi kami,” ungkapnya.
Peraturan kepada seluruh kantin yang ada, sambungnya, phak sekolah sudah mensosialisasikannya. Sebanyak Sembilan kantin yang ada diminta tidak menjual minuman kemasan gelas plastik. Namun, kata dia, tidak mungkin memberhentikan penjualan minuman kemasan plastik kepada mereka berhenti secara langsung.
‘’Tetapi kami berharap pengelola kantin bisa mengurangi penjualan minuman kemasan tersebut. dengan cara kami memberikan minuman gratis kepada siswa,’’ jelasnya.
Lili optmis program pengurangan penggunaan sampah pastik minuman kemasan dan jenis sampah an organic disambut baik seluruh elemen sekolah. ‘’Kita hanya ingin sekolah bersih dan bisa memberikan manfaat bagi seuruh warga sekoah dengan program tersebut,’’ ujarnya.***