BAGI kebanyakan orang, berselingkuh adalah tanda-tanda hubungan yang goyah. Namun menurut sebuah jajak pendapat baru, satu dari tiga wanita mengatakan bahwaberselingkuh benar-benar dapat membantu menjaga pernikahan mereka tetap hidup.
Sekira 73% wanita yang selingkuh mengaku berbuat itu karena merasa diabaikan oleh pasangan dan kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi, seperti dilansirDailymail.
Sekira 73% wanita yang selingkuh mengaku berbuat itu karena merasa diabaikan oleh pasangan dan kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi, seperti dilansirDailymail.
“Ini tidak mengherankan. Banyak wanita kekurangan perhatian, kasih sayang, dan menyedihkan merasa kesepian dalam pernikahan. Kenyataannya, banyak orang tidak dapat meninggalkan pasangannya karena alasan keuangan dan wanita biasanya enggan mengorbankan kehidupan keluarga mereka. Jadi, mereka mengurus kebutuhan di luar nikah (berselingkuh),” kata Noel Biderman, pendiri situs kencanashleymadison.com.
Pakar hubungan Tracey Cox berkomentar, "Kadang-kadang perselingkuhan bisa menjadi wake up call dalam pernikahan dan membuat tersentak satu atau kedua pasangan untuk membuat mereka sadar betapa pentingnya mereka bagi satu sama lain dan bagaimana menghancurkan (pernikahan) akan membuat mereka kehilangan.”
"Tapi dalam banyak kasus, selingkuh justru menghancurkan hubungan. Saya tidak akan pernah menyarankan selingkuh sebagai cara menghidupkan pernikahan karena selingkuh mematahkan ikatan kepercayaan dan dalam kebanyakan kasus, tidak akan pernah pulih. Cara untuk memecahkan masalah dalam suatu hubungan dengan berbicara dan menghadapinya sebelum ada godaan untuk bermain lebih jauh.”
Sekira 67% wanita yang disurvei mengungkapkan alasan mereka selingkuh karena hubungan seks dengan suami tidak terlalu spektakuler. Namun, sebanyak 32% wanita mengatakan, selingkuh membuat hubungan seksual mereka dengan pasangan semakin dahsyat.
“Pria biasanya mencapai puncak seksual saat berusia 20-an. Bagi wanita lebih lambat, yaitu di usia 30-an atau 40-an ketika merasa lebih nyaman dengan tubuh mereka. Perbedaan ini adalah salah satu alasan kurangnya seks yang wanita rasakan. Semua orang ingin merasa diinginkan, siapa yang bisa menyalahkan para wanita jika mencarinya di tempat lain?" tambah Biderman.