Pelaku pemukulan jurnalis Sindo TV, Syukron, mengaku sebagai anak seorang jenderal. Pelaku bernama Muhammad Ardinal, mahasiswa fakultas hukum, Universitas Trisakti.
"Setelah ribut sama saya, sempet cek cok juga. Dia kan mau dibawa. Dia marah-marah. 'Lo bawa-bawa aparat, bawa-bawa petinggi, gue juga anak brigjen!'," kata Syukron menirukan ucapan pelaku di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2013) malam.
Setelah itu, sambung Syukron, pelaku sempat adu mulut rekan jurnalis lainnya. Namun polisi dan rekan wartawan lain melerai keduanya.
"Setelah kejadian itu, kami buat laporan, sekarang mau visum," imbuhnya.
Akibat pemukulan tersebut, Syukron mengalami sejumlah luka. "Kaki saya sakit karena banyak yang mukul juga diinjek-injek. Kepala saya sempet kliyengan kayak orang pingsan, bibir pecah mata kanan lebam," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jaya, Kombes Angesta Romano Yoyol, menjelaskan, jika pelaku pemukulan wartawan merupakan anak seorang Brigadir Jenderal, polisi tetap akan memroses kasus tersebut.
"Apa betul anak jenderal, belum tahu. Nanti kami cek datanya. Walaupun dia anak jenderal sama saja. Anak siapa pun kami proses," jelasnya.
Sekedar diketahui Syukron, menjadi korban pemukulan mahasiswa Universitas Trisakti, saat meliput demo 15 tahun reformasi di Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, sore tadi. Korban mengalami luka lebam di wajah.