Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurrachman, mengaku terkejut atas kepemilikan rekening mencurigakan milik Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Labora Sitorus yang bertugas di Polres Sorong, Papua.
"Tentu temuan ini mengagetkan semua orang, kami mengelus dada seorang anggota Polri memiliki rekekening sebanyak itu. Kompolnas sangat berharap kasus ini tidak menguap begitu saja namun segera mendapat tanggapan Polri dan diproses dalam koridor hukum pidana, " ujar Hamidah Abdurrachman melalui pesan singkat kepada Okezone, Rabu 15 Mei.
Hamidah berharap, Kepolisian tidak tebang pilih dan menghalang-halangi dalam pengusutan kasus tersebut.
"Apresiasi untuk Kapolda Papua yang secara fair membuka kasus ini dan Kompolnas berharap pimpinan Polri tidak bimbang dan ragu untuk usut kasus ini, siapa saja yang terlibat karena melihat bisnis bahan bakar minyak (BBM) dan kayu ilegal rasanya tidak mungkin dilakukan sendirian," tuturnya.
Sekadar diketahui, Labora Sitorus kini tengah menjadi sorotan masyarakat. Dia disebut-sebut memiliki rekening mencurigakan hingga Rp900 miliar. Bahkan, dalam waktu lima tahun, transaksi keuangan Labora mencapai Rp1,5 triliun.
Kapolda Papua, Irjen (Pol) Tito Karnavian, mengatakan, saat ini polisi tengah menganalisa uang di rekening Labora itu hasil kejahatan atau hasil usaha yang bersangkutan. Kata Tito, informasi rekening Aiptu Labora semuanya dimiliki Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diduga uang miliaran yang dimiliki Labora berasal dari keterlibatannya dalam sejumlah kasus penyelundupan kayu dan bahan bakar minyak (BBM) di Papua. Labora juga disebut-sebut memiliki bisnis tempat karaoke di Papua.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, meskipun Labora kedapatan mempunyai rekening gendut, saat ini anggota polisi berpangkat Aiptu ini masih melaksanakan tugasnya di Polda Papua.