Tersangka penerima suap kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, diduga telah menyebar uang puluhan miliar rupiah kepada 45 perempuan. Uang itu patut diduga bentuk pencucian uang Fathanah dari jalan haram.
Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, menuturkan bahwa hal tersebut adalah bagian dari bumbu-bumbu kasus penanganan korupsi yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Soal Fathanah dan wanita-wanita yang disebutkan hanya pengalihan isu semata," kata Hari dalam pesan singkatnya Senin (27/5/2013).
Yang perlu dikejar KPK, lanjut Hari, adalah ST, yang memainkan peranan utama. Kemunculan Fathanah dan wanita-wanita diduga untuk memutus rantai utama dari permainan impor daging ini.
"Dan jika dilihat kasus ini hanya berkutat di antara Fathanah, wanita-wanita, dan PKS. Namun, pemain utama dalam kasus ini belum terungkap. Dan KPK jangan asyik bermain di wilayah sempit namun langkah-langkahnya harus diperluas ke arah, karena di situlah sasaran utama dalam kasus impor daging," terangnya.
Fathanah bukan yang utama dalam kasus import daging. Tetapi sebagai pintu untuk mengungkap peranan mafia yang merusak tatanan. "Karena itu Fathanah harus berani mengungkap peranan ST di balik impor daging sehingga PT Indoguna Utama mendapat kuota yang sangat fantastik," tukasnya.