Angelina Jolie menjalani operasi untuk membuang sepasang payudaranya demi menghindari kanker.
Tunangannya, Brad Pitt menyemangati dan memuji tindakan Angelina. Aktor berusia 49 itu mengaku kagum atas keberanian kekasihnya untuk mengoperasi kedua payudaranya. Sepasang payudaranya diangkat setelah ia diidentifikasi sebagai pembawa gen kanker BRCA1 yang 87% kemungkinan terkena kanker payudara dan 50% risiko terkena kanker ovarium.
Brad senang Angelina sudah pulih pascaoperasi dan siap menjalani masa depan untuk hidup bersamanya dan anak-anaknya.
"Saya menemukan pilihan Angie, serta banyak orang lain seperti dia, benar-benar heroik. Saya berterima kasih kepada tim medis kami untuk perawatannnya," ujar Brad seperti dilansirFemalefirst, Selasa (14/5).
"Semua yang saya inginkan adalah bahwa ia panjang umur dan sehat, sehingga tetap bersama saya dan anak-anak kami. Ini hari bahagia bagi kami sekeluarga," tambahnya.
Sebelumnya, Angelina memutuskan untuk menjalani pengujian gen karena ia kehilangan ibunya Marcheline Bertrand di usia 56 tahun juga karena kanker ovarium pada tahun 2007.
Praktik mastektomi ganda yang dilakukan Jolie, dituliskannya di New York Times, Kamis pekan lalu. Dia menuturkan, operasi yang ia jalani membuatnya lebih mudah meyakinkan keenam anaknya bahwa ia memiliki risiko mati muda akibat kanker payudara, seperti yang dialami ibunya.
"Kami sering berbicara mengenai nenek merek, saya seringkali kesulitan menjelaskan penyakit yang menyebabkan kematiannya sehingga terpisah dari kami semua. Mereka (anak-anak) bertanya apakah hal yang sama bisa terjadi padaku," tulis Jolie.
"Saya selalu berkata kepada mereka untuk tidak cemas, namun kenyataan sesungguhnya saya membawa 'gen tersebut'."
Aktris peraih Oscar ini mengungkapkan, dokternya memperkirakan ia memiliki 87 persen risiko kanker payudara dan 50 persen kanker indung telur (ovarium). Maka dengan alasan meminimalkan risiko, Jolie melakukan pencegahan dengan melakukan masektomi ganda.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara telah menyebabkan kematian sejumlah 458.000 orang per tahun. Diperkirakan satu dari 300 orang hingga satu setiap 500 orang membawa mutasi gen BRCA1-gen yang juga dimiliki Jolie-atau BRCA 2 yang berpotensi berkembang menjadi kanker.
Tunangannya, Brad Pitt menyemangati dan memuji tindakan Angelina. Aktor berusia 49 itu mengaku kagum atas keberanian kekasihnya untuk mengoperasi kedua payudaranya. Sepasang payudaranya diangkat setelah ia diidentifikasi sebagai pembawa gen kanker BRCA1 yang 87% kemungkinan terkena kanker payudara dan 50% risiko terkena kanker ovarium.
Brad senang Angelina sudah pulih pascaoperasi dan siap menjalani masa depan untuk hidup bersamanya dan anak-anaknya.
"Saya menemukan pilihan Angie, serta banyak orang lain seperti dia, benar-benar heroik. Saya berterima kasih kepada tim medis kami untuk perawatannnya," ujar Brad seperti dilansirFemalefirst, Selasa (14/5).
"Semua yang saya inginkan adalah bahwa ia panjang umur dan sehat, sehingga tetap bersama saya dan anak-anak kami. Ini hari bahagia bagi kami sekeluarga," tambahnya.
Sebelumnya, Angelina memutuskan untuk menjalani pengujian gen karena ia kehilangan ibunya Marcheline Bertrand di usia 56 tahun juga karena kanker ovarium pada tahun 2007.
Praktik mastektomi ganda yang dilakukan Jolie, dituliskannya di New York Times, Kamis pekan lalu. Dia menuturkan, operasi yang ia jalani membuatnya lebih mudah meyakinkan keenam anaknya bahwa ia memiliki risiko mati muda akibat kanker payudara, seperti yang dialami ibunya.
"Kami sering berbicara mengenai nenek merek, saya seringkali kesulitan menjelaskan penyakit yang menyebabkan kematiannya sehingga terpisah dari kami semua. Mereka (anak-anak) bertanya apakah hal yang sama bisa terjadi padaku," tulis Jolie.
"Saya selalu berkata kepada mereka untuk tidak cemas, namun kenyataan sesungguhnya saya membawa 'gen tersebut'."
Aktris peraih Oscar ini mengungkapkan, dokternya memperkirakan ia memiliki 87 persen risiko kanker payudara dan 50 persen kanker indung telur (ovarium). Maka dengan alasan meminimalkan risiko, Jolie melakukan pencegahan dengan melakukan masektomi ganda.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara telah menyebabkan kematian sejumlah 458.000 orang per tahun. Diperkirakan satu dari 300 orang hingga satu setiap 500 orang membawa mutasi gen BRCA1-gen yang juga dimiliki Jolie-atau BRCA 2 yang berpotensi berkembang menjadi kanker.