Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam waktu dekat ini akan membuat beberapa usaha terkena dampaknya. Industri besar memang akan mengalami dampak yang cukup siginifikan, namun mereka diyakini mampu bertahan.
Ketua Asosiasi Penguasaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, kenaikkan BBM bersubsidi ini akan memberikan pukulan telak pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun, dia menilai UKM tidak bisa berteriak menyuarakan keluhannya.
"UKM itu tidak bisa Berteriak, dan tidak bisa diwakili," ujar dia di kantornya Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Jumat (10/5/2013).
Sofjan menambahkan, UKM harus bersaing dengan UKM Indonesia Sendiri. Oleh karena itu, UKM diyakini akan terkena dampak kenaikan BBM, apalagi masalah kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) belum selesai. "Paling khawatir itu, mereka katanya pasrah saja tidak menaikan," ujar Sofjan
Oleh karena itu, Sofjan menilai sulit untuk membantu UKM mengatasi imbas dari kenaikkan BBM bersubsidi. Menurut dia, satu-satunya cara, yakni meminta bantuan kepada Kementerian Koperasi dan UKM.
"Mungkin saja kenaikan 2-3 persen harga barang UKM ya, tapi daya beli menurun, Jadi kasihan mereka," ujar Sofjan.