Skip to main content

10 film Indonesia terbaik 2012 bagian I


Produser: Sunil Soraya, Ram Soraya Sutradara: Rizal Mantovani Penulis: Donny Dhirgantoro, Sunil Soraya, Hilman Mutasi Pemeran: Herjunot Ali, Fedi Nuril, Pevita Pearce, Igor ‘Saykoji’, Denny Sumargo, Raline Shah.
Ah! akhirnya Rizal Mantovani membuat film yang tak perlu saya review dengan kondisi kepala cenat-cenut, sebaliknya sekarang saya bisa menulis review sambil cengar-cengir sendirian, sambil juga membayangkan senyum Raline Shah. Mari kita pisahkan “5 cm” dari jejak rekam film-film Rizal yang belakangan memang lebih terlihat betah di koridor film horor-seksi (apapun sebutannya), saya sedang tidak ingin membanding-bandingkan film yang jelas dibuat “seenaknya” dengan “5 cm” yang saya lihat memang dibuat “enak”, salah-satu film Rizal yang dibuat benar serta ditambahkan hati kedalamnya. Merasa tak pantas saja jika “5 cm” kemudian kok pembandingnya film gituan, walau tidak saya pungkiri jika film yang diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Donny Dhirgantoro ini, tidak lepas dari yang namanya nilai minus. Seperti nasionalisme instant yang tiba-tiba saja muncul di bagian akhir film. Terlepas dari tidak asyiknya sempilan “mendadak nasionalis”-nya, “5 cm” masih bisa menutupi kekurangannya dengan menyuguhkan kelebihan dalam mengeksplorasi gunung Semeru, keindahan film ini menaklukkan hati saya, sebuah perjalanan yang mengesankan.
Produser: Djaduk Ferianto, Murti Hadi Wijayanto SJ, Tri Giovanni Sutradara: Garin Nugroho Penulis:Armantono, Garin Nugroho Pemeran: Nirwan Dewanto, Annisa Hertami, Wouter Zweers, Wouter Braaf, Nobuyuki Suzuki, Olga Lydia, Margono, Butet Kartaredjasa, Hengky Soelaiman, Andrea Reva, Rukman Rosadi, Eko Balung, Andriano Fidelis.
Berlatar belakang tahun 1940 – 1949, kita akan diajak menelusuri jejak Soegija dari hanya seorang pendeta yang berdakwah di kampung-kampung sampai akhirnya diangkat menjadi uskup, dikala tanah air sedang akan berganti status, dari dijajah Belanda kemudian datang Jepang untuk meneruskan tongkat estafet mereka. “Soegija” pun tak hanya indah dari cara Garin melontarkan doktrin-doktrin kemanusiaan yang diwakili oleh karakter-karakternya, tetapi juga indah secara visual. Memanjakan mata dan membuat saya betah duduk manis sampai “Soegija” menuliskan kalimat terakhir di buku catatannya. “Soegija” bisa dibilang film Garin yang juga gamblang dalam bercerita, tak banyak sembunyi dalam simbol-simbol. “Soegija” pun bukan film yang ingin berceramah tapi sekedar mengingatkan kita betapa kemanusiaan harus tetap ada, dalam kondisi negara yang seburuk apapun. Ditambah musik pengiringnya yang luar biasa indah, “Soegija” pun berdiri mantap, ada di barisan depan film Indonesia yang sukses menunjukkan kualitasnya yang tidak main-main.
08. Sinema Purnama
Produser: Abdul Dermawan Habir, Ananda Moechtar, Tim Matindas, Pandu Birantoro, Andra FembriartoSutradara: Radian Kanugroho, Andra Fembriarto, Pandu Birantoro, Ray Nayoan Penulis: Getar Jagatraya, Anggun Hariwibawati, Tim Matindas, Pandu Birantoro, Ray Nayoan Pemeran: Andrie Rizky, Maryam Supraba, Naya Anindita, Lisa Syahtiani, Said Satriyo, Tim Matindas, Ananda Moechtar, Jamie Soekarna, Dolfry Indasuri.
Tahun 2012 diramaikan oleh banyak film omnibus, ada “Jakarta Hati”, “Sanubari Jakarta”, “Kita vs Korupsi”, “Dilema” dan omnibus horor “Histeria”, tapi yang saya rasa paling berkesan tetap “Sinema Purnama”, oleh karena itu pantas untuk saya taruh di posisi ke-8 di daftar film terbaik tahun ini. Ada 4 Segmen, “Dunia Paruh Waktu”, “Dongeng Ksatria”, “Kios” dan yang terakhir “Sinema Purnama”. Berbeda cerita dan kemasan, keempat segmen disatukan oleh satu tema, yaitu “cinta”, tapi cinta yang tidak biasa. Diesekusi dengan semangat indie dan cinta pada film, jadi wajar ketika kemudian, segmen ke segmennya begitu manis, ada sentuhan cinta yang kemudian tersampaikan langsung ke masing-masing hati penontonnya, yah termasuk saya. Walau terkadang agak terpeleset dalam urusan teknis, tapi tidak mengurangi rasa betah menonton segmen ke segmen. Sederhana namun sangat asyik, drama tapi tidak cengeng, ada komedi tapi tidak garing, pas. Dan “Sinema Purnama” punya adegan ciuman yang menurut saya terbaik di sepanjang sejarah perfilman Indonesia. Omnibus yang indah.
Produser: Sheila Timothy Sutradara: Joko Anwar Penulis: Joko Anwar Pemeran: Rio Dewanto, Hannah Al Rashid, Izzati Amara Isman, Aridh Tritama, Surya Saputra, Marsha Timothy, Sadha Triyudha, Jose Gamo, Roy Cunong, Isabelle Patrice, Maxi.
Sekilas “Modus Anomali” jadi seperti sebuah film thriller for dummies. Tapi tentunya film yang diproduseri lagi oleh Sheila Timothy ini tidak begitu saja dicap sebagai film “mudah”, walau Joko sudah dengan baik hati memberi “kunci jawaban”, tetap saja film ini tidak berhenti menantang saya untuk kembali berpikir, pertanyaan “kenapa?” itu tetap saja ada. Tidak perlu bilang lagi kalau “Modus Anomali” juga punya banyak cara untuk mengejutkan saya, porsi dag-dig-dug itu dimainkan dengan baik, bersama permainan akting matang dari Rio Dewanto. Di hutan, dikelilingi banyak pertanyaan dan ketidakpastian, satu-satunya yang saya harapkan hanya Rio, dan dia sukses menuntun saya untuk tidak tertidur dan tertinggal di hutan sendirian. “Modus Anomali” memainkan permainannya dengan “sinting”, walau tidak se-wah “Pintu Terlarang” atau “Kala”, Joko sekali lagi memberikan sebuah totalitas, kemampuan terbaiknya untuk “memuaskan” saya yang haus akan thriller lokal yang sakit. “Modus Anomali” tentu saja tepat jika dibilang “sakit”.
Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia Sutradara: Monty Tiwa Penulis: Adhitya Mulya, Ninit YunitaPemeran: Reza Rahadian, Acha Septriasa, Renata Kusmanto, Meriam Bellina, Jaja Mihardja, Oon Project Pop, Uli Herdinansyah.
Tidak ada adegan-adegan cengeng sampai nangis darah setiap 10 menit sekali, yang membuat saya pusing kepala. Muatan drama di “Test Pack” bisa saya bilang sudah cukup menyentuh, walaupun tanpa aktor/aktris dipaksa untuk menguras air mata mereka sampai kosong. Drama tapi tidak dramatis lebay, itu diimbangi juga dengan asupan komedi yang secara mengejutkan cukup cerdas, bukan lucu-lucuan yang kasar, tapi kebanyakan malah mengandalkan dialog-dialog “konyol”. Unsur humor “tokcer” inilah yang makin membuat “Test Pack” kian menarik, ya saya jarang melihat film Indonesia yang mampu menyodorkan lelucon ber-tag “dewasa” yang hasilnya membuat beneran tertawa, kebanyakan sebaliknya, ingin lucu tapi “mandul” menghasilkan tawa. 100-an menit adalah durasi yang cukup bagi saya untuk nanti diajak berkenalan dengan Rahmat dan Tata, lalu kemudian diajak “menyelam” ke dalam kehidupan mereka. Didukung akting yang cemerlang dan akhirnya menciptakan chemistry yang juara, dengan begitu meyakinkan mereka membujuk juga hati penonton untuk ikut terlibat secara emosional. Well, tidak perlu basa-basi “Test Pack” adalah film drama-romansa yang selama ini saya cari, “apa adanya”, film ini jadi keistimewaan yang langka ada di film Indonesia.

Popular posts from this blog

Ngewe ABG SMU yang Super Seksi

Cerita Seks Ngawek Hot Bangat yang akan kuceritakan di Bergairah.org ini adalah pengalamanku ngentot cewek sma bispak tapi aku akui toketnya gede banget dan amoi banget memeknya. Berawal dari aku yang dapat tender gede, aku dan temanku akhirnya ingin sedikit bersenang-senang dan mencoba fantasi seks baru dengan cewek-cewek abg belia. Akhirnya setelah tanya kesana kemari, ketemu juga dengan yang namanya Novi dan Lisa. 2 cewek ini masih sma kelas 3, tapi mereka sangat liar sekali. Baru kelas 3 sma aja udah jadi lonte perek dan cewek bispak. Apalagi nanti kalo dah gede ya ? memeknya soak kali ye   . Ahh tapi saya ga pernah mikirin itu, yang penting memeknya bisa digoyang saat ini dan bisa muasin kontol saya. Udah itu aja yang penting. Untuk urusan lainnya bukan urusan saya   . Aku segera mengambil HP-ku dan menelpon Andi, temanku itu. “Di.., OK deh gue jemput lu ya besok.. Mumpung cewek gue sedang nggak ada” “Gitu donk.. Bebas ni ye.. Emangnya satpam lu kemana?” “Ke Sura

RPP MULOK PERTANIAN KELAS IX

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang bermuatan lokal (MuLok) untuk menanamkan pengetahuan tentang arti penting kesetimbangan lingkungan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip Pertanian Organik diantaranya Budidaya Tanaman dengan Menggunakan Pupuk Organik. Naskah berikut saya sadur dari presentasi seorang guru SLTP di sebuah web (mohon maaf, karena filenya sudah cukup lama saya tidak sempat menyimpan alamat webnya). "Arti Penting Pertanian Organik", itu dia phrase (rangkaian) kata kuncinya. Berikut merupakan contoh Mulok Bidang Pertanian untuk SLTP. RINCIAN MINGGU EFEKTIF                                                 Mata Pelajaran       : Muatan Lokal Pertanian                                                 Satuan Pendidikan : SMP                                                 Kelas/Semester       : IX/II                                                 Tahun Pelajaran    : 2011/2012  1.        Jumlah Minggu Efektif No Bulan Banyaknya Minggu

Kisah cinta antara Nurfitria Sekarwilis Kusumawardhani Gobel dengan Timur Imam Nugroho

Kisah cinta antara Nurfitria Sekarwilis Kusumawardhani Gobel atau yang akrab disapa dengan Annie dengan Timur Imam Nugroho atau Imung, sangatlah panjang. Mereka mengawali perkenalan mereka sejak lima tahun, di Australia. Saat itu keduanya sedang menimba ilmu di Australia. Timur merupakan kakak kelas dari Anni, dari situ keduanya saling mengenal satu sama lain, dan akhirnya memutuskan untuk pacaran. “Kita awalnya saling berkenalan, lalu memutuskan untuk kenal lebih dekat sudah sejak 5 tahun lalu,” ungkap Annie, saat diwawancarai Gorontalo Post, di rumah adat Dulohupa, Jumat (23/9). Anni mengatakan selama 5 tahun masa perkenalan tentunya mereka sudah banyak mengenal kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga mereka selalu berusaha untuk saling melengkapi. Lima tahun merupakan waktu yang sangat cukup, hingga akhirnya keduanya saling memutuskan untuk melangsungkan pernikahan pada tanggal 17 September 2016, di Kalibata, Jakarta. Annie merupakan lulusan dari RMIT University, Bachelo