Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer terdiri dari pipa kaca kapiler yang diisi raksa atau alkohol yang berwarna. Mengapa zat yang mengisi termometer berupa zat cair? Termometer diisi oleh zat cair seperti raksa dan alkohol karena volumenya akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Perubahan volume inilah yang digunakan sebagai acuan dalam pengukuran suhu.
Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol. Nah, ternyata zat cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
Termometer air raksa.
Termometer air raksa.
Berikut ini beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain:
1. Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
2. Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
3. Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
4. Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 40 0C dan mendidih pada suhu 360 0C.
5. Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian, antara lain:
1. Air raksa harganya mahal.
2.Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
3. Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
Termometer Alkohol
Termometer Alkohol
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
1. Alkohol harganya murah.
2. Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami perubahan volume yang besar.
3. Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –1300C.
Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain:
1. Membasahi dinding kaca.
2. Titik didihnya rendah (78 0C)
3. Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu agar dapat dilihat.