Berdalih karena kebutuhan ekonomi Kevin dan Devi (bukan nama sebenarnya), pasutri pemain sekaligus penyedia layanan `Sex Live Show` yang diciduk dari Hotel V3 ini nekat mempertontonkan adegan ranjangnya untuk mendapatkan uang. Aksi mereka terhenti ketika Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, berhasil menangkap basah.
Rabu (3/4/2013), dalam pemeriksaan Kevin mengaku tak tahu lagi harus bagaimana mencari cara memenuhi kebutuhan keluarganya. “Tindakan ini baru pertama kali saya perbuat karena himpitan ekonomi pak. Anak saya dua, yang pertama berusia 4 tahun dan akan masuk sekolah. Sedang anak yang kedua masih 2 tahun,” ujar Kevin memelas.
Awalnya, ide gila Kevin pun ditolak mentah-mentah oleh istrinya, Devi. Namun, sadar dengan pekerjaan suaminya yang hanya bekerja sebagai kuli angkut kain dengan upah tidak menentu, membuat Devi menyetujui mempertontonkan adegan ranjangnya bersama suaminya pada pelanggan penyewa jasanya.
“Setelah istri setuju, saya kemudian memasang iklan ke media dengan berkedok pijat kebugaran seharga 185 ribu untuk 6 kali tayang di media cetak dan baru dapat dua pelanggan,” terang Kevin.
Kevin pun mematok uang sebesar Rp 850 ribu per show kepada pelanggannya. “Bila mereka mau, kami langsung pesan kamar di Hotel V3, Jl Tambak Bayan Surabaya. Disana kami melakukannya,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berhasil bekuk dua pemain dan penyedia layanan `Sex Live Show` berkedok iklan pijat kebugaran di salah satu kamar Hotel V3, Jl Tambak Bayan Surabaya.
Usai mendalami laporan masyarakat tentang layanan Sex Live Show dari sebuah iklan media massa bertajuk `Layanan Chinese Massage Dengan Terapis Kevin & Devi, khusus pasutri bersih, putih”, ini petugas langsung melakukan penggerebekan di hotel berlantai tiga dan memiliki 224 kamar ini. Hasilnya kedua pelaku utama adegan porno itu berhasil diciduk polisi