Sejarah Penemuan Virus - Penelitian tentang mikoorganisme diawali sejak ditemukannya mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek (1632–1723). Begitu pula dengan penelitian tentang virus. Pada abad XIX dan abad XX penelitian penyakit yang disebabkan oleh virus ditujukan pada materi yang terkandung dalam virus,
misalnya substansi yang bersifat racun serta senyawa kimia dan enzim
yang menimbulkan kerusakan organisme yang menjadi inangnya. Pada tahun
1935 Wendell M. Stanley, seorang ahli biokimia Amerika,
meneliti penyakit mosaik pada daun tembakau. Dalam penelitian tersebut
digunakan satu ton daun tembakau yang terinfeksi oleh penyakit mosaik.
Dari penelitian tersebut ditemukan kristal berbentuk jarum. Kristal
tersebut disimpan dalam botol dan tidak menunjukkan adanya aktivitas
kehidupan. Saat kristal tersebut dilarutkan, larutannya diusapkan pada
permukaan daun tembakau yang sehat. Kemudian, daun sehat tersebut
terserang penyakit mosaik. Stanley adalah orang yang menamakan virus itu
“Tobacco Mosaic Virus” (TMV) dan penyakitnya dinamakan
penyakit mosaik. Sebelumnya, orang tidak menyebutnya penyakit mosaik.
Pada tahun 1946, Wendell M. Stanley menerima hadiah nobel dalam bidang
kimia. Menurut Keeton (1986:1023), kata virus berasal dari bahasa Latin,
yakni virion yang berarti racun. Virus ditemukan pada abad ke-19.
Awalnya, Louis Pasteur dan Robert Koch mengisolasi beberapa patogen
(penyebab penyakit) pada manusia dan hewan peliharaan. Akan tetapi,
ketika dilakukan isolasi beberapa penyakit, salah satunya cacar air,
tidak ditemukan mikroorganisme sebagai penyebabnya. Kemudian, pada 1796
seorang ilmuwan yang bernama Edward Jenner menemukan bahwa cacar air
dapat menyerang orang sehat. Dia melakukan percobaan dengan mengambil
nanah dari penderita cacar, kemudian, disentuhkan kepada orang sehat.
Beberapa hari kemudian orang sehat tersebut menderita cacar air.
Pernahkah Anda mendengar tentang Acquirred Immune Deficiency Syndrome (AIDS)? AIDS merupakan suatu sindrom yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh pada penderitanya.
Akibatnya, jika penderita terserang penyakit, kekebalan tubuhnya tidak
akan bekerja sehingga penderita dapat mengalami kematian. Virus sangat
unik, mengapa? Karena virus dapat dikristalkan dan hanya melaksanakan
aktivitas hidupnya pada sel hidup atau jaringan hidup. Jika virus
terdapat di luar sel hidup, virus seperti benda mati karena tidak dapat
melakukan aktivitas hidupnya. Adakah manfaat dari virus bagi kehidupan?
Simaklah uraian berikut!
Apakah virus
dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda mati? Jika berada di
luar sel hidup, virus tidak dapat bergerak, tumbuh atau bereproduksi
sehingga di luar sel hidup virus dikelompokkan sebagai makhluk tak
hidup. Sebaliknya, jika virus ada di dalam sel makhluk hidup lain,
seperti tumbuhan, hewan, atau manusia, virus dapat tumbuh dan
bereproduksi sehingga dikatakan bahwa virus adalah makhluk hidup. Oleh
karena itu, virus dikategorikan sebagai peralihan dari makhluk tak hidup
ke makhluk hidup. Berikut adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh
virus.
a. Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,05μm–0,2μm (1μm = 1/1000 mm). Oleh karena itu, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
b. Tubuh virus terdiri atas selubung dan bahan inti. Bahan inti berupa RNA (Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxiribonucleic acid).
c. Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting bagi kehidupan.
d. Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan hidup.
e. Virus dapat dikristalkan layaknya benda mati.
Virus tersusun dari asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid.
Bentuk virus bermacam-macam, ada yang berbentuk batang, bola atau
bulat, berbentuk peluru, dan beberapa berbentuk huruf T seperti pada
virus bakteriofage. Perhatikan Gambar berikut!
bentuk virus. Bakteriofage (virus T4) yang memiliki enam kaki
Disebut bakteriofage karena virus ini menyerang bakteri. Tubuh virus bakteriofage terdiri atas kapsid, kepala, isi, dan ekor.
a.
Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus yang berfungsi memberi
bentuk tubuh virus dan melindungi virus dari kondisi lingkungan
sekitarnya.
b. Kepala virus berisi materi genetik (asam nukleat), yaitu DNA atau RNA.
c.
Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri
dengan sel inang serta untuk memasukkan materi genetik virus ke dalam
sel inang tersebut (Keeton and Gould, 1986: 734).
Menurut Campbell (1998: 325), virus memiliki ciri-ciri, yaitu
a. hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme lain;
b. untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleatnya saja;
c. virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja;
d. dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut masih memiliki daya patogen apabila diinfeksikan ke organisme hidup;
e. bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organelorganel sel.
Kini
Anda telah mengetahui ciri-ciri dari virus, bukan? Dapatkah Anda
menjawab pertanyaan sebelumnya berdasarkan pemahaman materi Anda sendiri
mengenai virus tersebut? Apakah virus merupakan makhluk hidup atau
makhluk tidak hidup? Menurut Brum, et al.(1994: 800), virus memiliki
ukuran yang sangat kecil, bahkan lebih kecil daripada bakteri yang
berukuran paling kecil. Ukuran virus berkisar antara 20 nm–300 nm (1 nm =
1 × 10–9 m). Virus tersusun atas asam nukleat, yakni asam
deoksiribonukleat (DNA) saja atau asam ribonukleat (RNA) saja. Asam
nukleat tersebut dibungkus oleh selaput protein yang disebut kapsid.
Kapsid terdiri atas sejumlah subunit kapsomer yang tersusun atas asam
nukleat berulir yang disebut heliks. Adapun asam nukleat yang bulat
disebut ikosahedron. Tubuh virus, seperti bakteriofage, terdiri atas
kepala, selubung (kapsid), isi tubuh (virion), dan ekor. Kepala dan
virion berisi asam nukleat berupa DNA atau RNA. Kapsid adalah selubung
protein yang membungkus asam nukleat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
tubuh virus bakteriofage pada Gambar berikut.
Struktur tubuh virus bakteriofage terdiri atas kepala, selubung, isi tubuh (DNA), dan ekor.
Virus
dapat dibedakan berdasarkan bentuk dasar tubuhnya. Virus memiliki empat
bentuk dasar tubuh, yakni berbentuk heliks, berbentuk bola, berbentuk
polihedral, dan berbentuk kompleks T4.