Prinsip Kerja Kamera Foto - Kamera
merupakan alat optik yang menyerupai mata. Elemen-elemen dasar lensa
adalah sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitif).
Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan benda, celah diafragma
berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk, dan film
berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa. Film terbuat
dari bahan yang mengandung zat kimia yang sensitive terhadap cahaya
(berubah ketika cahaya mengenai bahan tersebut). Pada mata, ketiga
elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa cembung), iris (celah
diafragma), dan retina (film).
a. Diafragma
Diafragma
merupakan bagian kamera berupa celah yang berfungsi mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke kamera. Dengan cara mengubah ukuran celah
diafragma, jumlah cahaya yang masuk dapat diatur sedemikianrupa. Jika
cahaya terlalu terang celah diafragma dibuat kecil, sebaliknya jika
rungan redup celah cahaya dibuka lebar. Pada kamera yang baik, besarnya
celah dianyatakan dengan angka diafragma. Semakin besar angka diafragma,
celah yang dihasilkan makin kecil. Sebaliknya makin kecil angka
diafragma, celah yang terbuka makin lebar. Melihat dari fungsinya,
diafragma sama dengan fungsi pupil pada manusia.
b. Lensa positif
Lensa
ini terletak di bagian depan kamera. Lensa positif berfungsi mengatur
agar cahaya yang masuk dapat diterima dengan baik oleh film. Pengaturan
ini dilakukan dengan cara menggerakkan susunan lensa positif menjauhi
atau mendekati film. Fungsi lensa ini sama dengan fungsi lensa mata.
c. Film
Cahaya
atau benda yang diterima oleh lensa akan diteruskan ke film dan
membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Untuk memperoleh
gambar foto yang jelas dan tajam, kamera perlu difokuskan. Pemfokusan
ini dilakukan dengan cara mengubah kedudukan lensa terhadap benda sesuai
dengan jarak benda yang akan difoto. Pada kamera sederhana, kedudukan
lensa hanya bisa dilakukan jika pemakai bergerak mendekati atau menjauhi
benda sampai diperoleh gambar yang diinginkan. Seiring dengan
perkembangan teknologi, pada kamera yang lebih modern, kedudukan lensa
dapat diubah dengan memutar cincin pengatur lensa. Bahkan pada terkini,
kedudukan lensa dapat diatur dengan teknologi digital.
Prinsip
kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto
harus berada di depan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang
melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata. Lensa
mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan benda tepat jatuh
pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser-geser mendekati
atau menjauhi film. Mengeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur
jarak fokus lensa pada mata (akomodasi). Diagram pembentukan bayangan
pada kamera ditunjukkan pada Gambar 6.8.
Pada
kamera bayangan ini diusahakan jatuh pada plat film yang mempunyai
sifat sangat peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini
dikenai cahaya maka plat film mengalami perubahan kimia sesuai dengan
cahaya dari benda di depan kamera. Plat ini masih peka cahaya, agar plat
film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci
atau dimasukan kedalam larutan kimia tertentu. Setelah dimasukan kedalam
larutan kimia tadi maka plat film tersebut menjadi tidak peka cahaya
dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif
film). Untuk memperoleh gambar yang sesuai gambar semula yang diambil di
depan kamera, film negative ini kemudian dicetak pada kertas film
(biasanya berwarna putih). Gambar dari kertas fil merupakan gambar yang
diambil didepan kamera tersebut dan disebut gambar positif. Gambar
positif sangat bergantung pada proses pembentukan bayangan pada film ini
kabur atau kurang jelag menyebabkan hasil cetakannya juga kabur atau
kurang jelas.
Contoh soal
Jarak
fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur untuk
memfokuskan bayangan benda pada jauh tak terhingga. Berapa jauh lensa
kamera harus digeser agar dapat memfokuskan bayangan benda yang terletak
pada jarak 2,5 m?
Jawab
Ketika
digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak terhingga,
bayangan benda tersebut akan tepat berada di titik fokus lensa. Dengan
kata lain, s‘ = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500 mm, bayangannya
1/f = 1/s + 1/s’
1/50mm = 1/2.500mm + 1/s’
1/s’ = 49/2.500mm
sehingga diperoleh s’ = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm – 50 mm = 1,02 mm.