Pengelompokan Kingdom Monera- Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular) sesuai dengan asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang
berarti tunggal. Anggota kingdom Monera kita kenal sebagai bakteri.
Anggota kingdom ini menempati berbagai habitat bahkan habitat ekstrim
yang tidak dapat dihuni makhluk hidup lain. Cabang Biologi mengenai
bakteri disebut Bakteriologi.
Monera
belum mempunyai membran inti sel, memiliki nukleoid (bagian sel yang
mengandung DNA), dan belum memiliki organel bermembran, seperti
mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Dinding selnya terbuat dari
peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan
atmosfer. Anggota kingdom ini secara umum disebut dengan bakteri. Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria. Keduanya merupakan organisme prokariotik.
Kelompok yang paling primitif, Archaebacteria, saat ini mulai terbatas
keberadaannya. Namun, tetap dapat ditemukan di tempat tertentu, seperti
sumber air panas dan daerah yang konsentrasi oksigennya rendah.
Organisme prokariotik merupakan organisme yang inti selnya belum
memiliki membran inti. Adapun organisme eukariotik, sudah memiliki membran inti. Untuk memperjelas perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, perhatikan Tabel 2.1 berikut (Campbell, 1998: 509).
Tabel 2.1 Perbedaan Ciri-Ciri Prokariotik dan Eukariotik
Karakter
|
Organisme Prokariotik (Monera)
|
Organisme Eukariotik
| |
Eubacteria
|
Archaebacteria
| ||
Membran inti | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
Organel sel Bermembran | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
Peptidoglikan pada dinding sel | Ada | Tidak ada | Tidak ada |
Sensitivitas antibiotik |
Pertumbuhan dihambat oleh Streptomycin dan Chloramphenicol
| Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut | Tidak terhambat oleh antibiotik tersebut |
Membran lemak | Rantai karbonTunggal | Rantai karbonBercabang | Rantai karbon tunggal |
RNA Polimerase | Satu macam | Beberapa macam | Beberapa macam |
Asam amino inisiator untuk awal sintesis protein | Formylmethionine | Methionin | Methionin |
Oleh
karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan
sangat cepat, anggota kingdom Monera menjadi makhluk hidup yang paling
melimpah di bumi ini. Misalnya, Escherichia coli yang dapat bereproduksi melalui pembelahan biner setiap 15 menit sekali dan kisaran habitatnya yang luas.
Bakteri
dapat ditemui hampir di setiap jenis lingkungan yang ada di bumi, mulai
dari dasar laut, di dalam batuan karang, dan daratan. Struktur seperti
bakteri telah ditemukan pada sebuah meteor Martian yang berusia lebih
dari tiga miliar tahun yang lalu. Jika hal tersebut benar-benar fosil,
maka diperkirakan bakteri telah hidup di Bumi dan Mars. Namun, hal
tersebut masih harus diteliti lebih lanjut. Kingdom Monera dikelompokan
menjadi dua kelompok, yakni Archaebacteria dan Eubacteria. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan tabel berikut.
Tabel 2.2 Pengelompokan Kingdom Monera
No
|
Kelompok
|
Habitat
|
Contoh Spesies
|
1 | Archaebacteria | ||
a. Metanogenik | Sedimen danau, rawa, dan usus hewan | Methanobacterium | |
b. Halofilik | Perairan dengan salinitas (kadar garam) tinggi | Halobacterium | |
c. Termofilik | Tanah asam dan sumber air panas | Sulfobolus danThermoplasma | |
2 | Eubacteria | ||
a. Proteobacteria | |||
1) Bakteri ungu (purple bacteria) | Sedimen danau, danau, dan lumpur | Chromatium | |
2) Kemoautotrof | Simbiosis pada akar Tanaman | Rhizobium | |
3) Kemoheterotrof | Di dalam organ | Salmonella | |
b. Bakteri gram positif | Parasit pada organ | Bacillus | |
c. Cyanobacteria | Danau, laut, sungai | Anabaena | |
d. Spirochetes | Perairan | Treponema pallidum dan Leptospiru | |
e. Chlamydias | Parasit pada organisme Lain | Chlamydia |
Kelompok Archaebacteria merupakan organisme yang menempati daerah yang ekstrim seperti sumber air panas dan air dengan kadar garam (salinitas) tinggi. Para ilmuwan mengelompokkan Archaebacteria ke dalam tiga kelompok, yaitu Metanogenik, Halofilik dan Termofilik (Start and Taggart, 1995: 352).
a. Metanogenik. Kelompok Archaebacteria ini bersifat anaerobik dan kemosintetik. Bakteri ini memperoleh makanan dengan mereduksi CO2 menggunakan H2 menjadi metana (CH4).
Hidup di rawa-rawa dan danau yang kekurangan oksigen karena konsumsi
mikroorganisme lain. Metanogenik juga berperan dalam pembusukan sampah
dan kotoran ternak. Metanogenik merupakan bakteri utama dalam
pembentukan biogas atau gas metana. Beberapa bakteri metanogenik
bersimbiosis dalam rumen herbivora dan hewan pengonsumsi selulosa
lainnya. Contohnya Methanosarcina mazei.
b. Halofilik. Bakteri Halofilik (halo: garam, philis:
suka) ini hidup pada lingkungan dengan kadar garam tinggi dan sebagian
memerlukan kadar garam 10 kali lebih tinggi daripada air laut untuk
dapat hidup. Beberapa bakteri halofilik dapat berfotosintesis dan
memiliki zat warna yang disebut bacteriorodhopsin.
c. Termofilik. Sesuai dengan namanya (thermo: panas, philis:
suka), Archaebacteria ini hidup di tempat dengan suhu 60°C hingga 80°C.
Beberapa bakteri termofilik mampu mengoksidasi sulfur, seperti Sulfolobus yang hidup di mata air sulfur. Bahkan, beberapa spesies mampu hidup dekat rekahan dasar laut dengan suhu 105°C.