Sunday, February 24, 2013

Pengaruh Tekanan Akar terhadap Proses Naiknya Air pada Tanaman

Berkas:Antigonon leptopus 0.jpg

Judul: Pengaruh Tekanan Akar terhadap Proses Naiknya Air pada Tanaman
Tujuan percobaan: Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tekanana akar terhadap volume,warna,kekeruhan,pH,rasa dari air suatu tanaman.
Nama tanaman:
  1. Labu ( Cucurbita maxima)

  2. Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus)

  3. Bayam (Amaranthus sp.)
Landasan Teori
Potensi air di atmosfer umunya lebih rendah daripada potensi air dalam tanah. Perbedaan potensi air ini menimbulkan daya dorong terhadap translokasi air dari larutan tanah, melewati tanaman ke atmosfer.. Penyerapan air berkaitan dengan metabolisme dan faktor lain yang berpengaruh pada metabolisme sebagai pengaruh tidak langsung. Rendahnya suhu, kurangnya oksigen dan senyawa toksik akan menekan penyerapan air, karena akan mengganggu metabolisme. Demikian halnya aliran air antara vakuola dan sitoplasma dikendalikan oleh perbedaan potensi air.Faktor yang mempengaruhi penyerapan air yaitu: faktor lingkungan seperti ketersediaan air, aerasi, konsentrasi larutan tanah, suhu dan faktor tanaman seperti laju transpirasi tanaman, sistem perakaran, metabolisme
Tekanan akar adalah tekanan yang terjadi pada xylem sebagai hasil proses aktif. Mekanisme tekanan akar dapat ditunjukkan adanya eksudasi cairan pada suatu tanaman yang dipotong pucuknya. Laju eksudasi ini sangat tergantung dari kondisi metabolisme umumnya, misalnya suasana anaerob. Anaerob akan menurunkan eksudasi dan akan menekan metabolisme yang diperlukan sebagai mediasi penyerapan ion. Juga dipengaruhi oleh adanya ion tertentu dalam larutan nutrien, misal : eksudasi tertinggi bila KCl diberikan dalam larutan eksternal, sehingga K+ dan Cl-diserap dengan cepat. Eksudat terendah bila larutan eksternal berupa air murni.
Pada tanaman muda, kontribusi tekanan akar terhadap translokasi bahan organik dan anorganik terlarut dapat dilihat bila transpirasinya rendah, misal peristiwa gutasi pada pagi hari, di mana suhu rendah dan transpirasi rendah. Gutasi mengindikasikan betapa intensifnya metabolisme dan tingginya tekanan akar. Penyerapan nutrien (air dan ion terlarut) ke dalam jaringan pembuluh akan meningkatkan kepekatan, pada sel umumnya akan meningkatkan turgor, tetapi pada jaringan pembuluh yang dinding selnya mengalami penebalan akan meningkatkan tekanan hidrostatik dan air akan mengalir ke atas.
Tekanan akar dan daya kapileritas masih terlalu lemah dalam upaya transport air melewati xylem ke bagian atas tanaman, terutama pada tanaman dengan ketinggian yang cukup (hampir mencapai 100 m). Tekanan akar maksimum yaitu 2 atm, yang artinya hanya mampu menaikkan air sampai ketinggian 21 m. Air dalam medium tanah berhubungan dengan air dalam jaringan tanaman dan batas permukaan daun-atmosfer. Pada beberapa tanaman seperti gymnospermae, tekanan akar yang merupakan penyerapan katif tidak terjadi. Tekanan akar juga tidak terjadi pada tanaman yang transpirasinya berlangsung cepat. Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7  -  2,0  atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
Alat dan Bahan:
  1. Alat
· Gunting
· Tali
· Plastik
· Gelas Ukur
· Kertas Indikator Universal
  1. Bahan
    • Labu (Cucurbita maxima)

    • Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus)

    • Bayam (Amaranthus sp)
Prosedur Kerja:
  1. Siapkan alat-alat yang diperlukan

  2. Pilih tanaman yang akan diuji

  3. Potong pada bagian pangkal, tengah dan ujung tanaman tersebut (waktu sore hari)

  4. Bungkus dengan plastik bagian yang dipotong kemudian ikat dengan tali

  5. Tunggu sampai keesokan harinya

  6. Ambil kantung-kantung plastik yang telah berisi air

  7. Ukur volume air dengan menggunakan gelas ukur dan pH dengan kertas indikator universal

  8. Amati juga indikator lainnya seperti, kekeruhan, warna, dan rasa

  9. Catat hasil yang diperoleh.
Hasil dan Pembahasan:
  1. Hasil
No
Nama Tanaman
Indiktor uji
Bagian pangkal
Bagian tengah
Bagian ujung
1
Labu (Cucurbita maxima)
Volume
450 ml
250 ml
Kurang dari 0,5 ml
Warna
bening
bening
Bening
Rasa
tawar
tawar
Tawar
pH
7
7
7
Kekeruhan
Tidak keruh
Tidak keruh
Tidak keruh
2
Air mata pengantin
(Antigonon leptopus)
Volume
4,5 ml
Kurang dari 0,5 ml
-
Warna
Bening
Bening
-
Rasa
Tawar
-
-
pH
7
-
-
Kekeruhan
Tidak keruh
-
-
3
Bayam(Amaranthus sp)
Volume
Tidak ada
4,5 ml
Kurang dari 0,5 ml
Warna
-
Bening
Bening
Rasa
-
Tawar
-
pH
-
7
-
Kekeruhan
-
Tidak keruh
-
b. Pembahasan
Dari hasil pengamatan terhadap tanaman Labu, terlihat bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan antara volume air pada bagian pangkal, tengah dan ujung batang. Volume air pada bagian pangkal yang berjumlah 450 ml merupakan volume air tertinggi yang diperoleh pada tanaman Labu. Hal ini karena air yang melalui pangkal tanaman berjumlah cukup banyak sebab air dan garam- garanm mineral belum didistribusikan ke seluruh tubuh tanaman seperti pada cabang- cabang tanaman maupun daun- daun tanaman. Begitu pula sebaliknya, pada bagian ujung tanaman, air yang diperoleh cukup sedikit karena distribusi air sebelum mencapai daun sudah terlebih dahulu didistribusikan ke cabang- cabang tanaman sehingga volume air pada bagian ujung tidak terlalu banyak.
Hal inipun terjadi pada tumbuhan Air Mata Pengantin. Pada bagian pangkal tumbuhan diperoleh volume air yang terbanyak. Namun pada bagian ujung volume air tidak dapat diukur, karena air yang diperoleh berupa air yang menguap karena jumlahnya yang sangat sedikit. Hal ini disebabkan oleh diameter batang tumbuhan ini yang kecil, sehingga penyerapan ait tidak begitu banyak seperti tanaman Labu.
Pada tanaman bayam, pada bagian pangkal tidak diperoleh air karena salah satu penyebabnya yaitu kesalahan dalam praktikum (posisi batang tegak).
Adapun faktor lain yang mempengaruhi besarnya volume air yaitu factor eksternal (lingkungan seperti kandungan air dalam tanah, cahaya, suhu,dll). Dan factor internal (tumbuhan itu sendiri seperti struktur anatomi tumbuhan antara lain besarnya batang,dll).
Semua air yang diperoleh pada bahan yang dipraktikumkan berwarna bening dan tidak keruh. Hal ini sangat tergantung terhadap air kapiler yang terdapat di dalam tanah yang diserap oleh tumbuhan tersebut.
Semua air yang diperoleh pada bahan yang dipraktikumkan memiliki rasa tawar. Hal ini sangat terkait dengan pH dari air yang diperoleh, pH berjunlah 7 artinya tingkat keasamannya netral sehingga rasanya tawar.
Semua air yang diperoleh pada bahan yang dipraktikumkan memiliki pH 7. jumlah pH ini juga tergantung dari pH tanah dari tumbuhan itu sendiri karena air dan garam- garam mineral diperoleh dari dalam tanah.
Simpulan:
  1. Ada perbedaan yang cukup signifikan antara volume air pada bagian pangkal, tengah dan ujung batang.

  2. Semua air yang diperoleh pada bahan yang dipraktikumkan berwarna bening dan tidak keruh.

  3. Semua air yang diperoleh pada bahan yang dipraktikumkan memiliki rasa tawar.

  4. Semua air yang diperoleh pada bahan yang dipraktikumkan memiliki pH 7.


Foto 4. Batang bayam


Foto 3. Air dari labu (Cucurbita)


PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...