Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi- Istilah minyak bumi diterjemahkan dari bahasa latin (petroleum), artinya petrol (batuan) dan oleum (minyak).
Nama petroleum diberikan kepada fosil hewan dan tumbuhan yang ditemukan
dalam kulit bumi berupa gas alam, batubara, dan minyak bumi.
1. Pembentukan dan Eksplorasi Minyak Bumi
Minyak bumi
terbentuk dari fosil-fosil hewan dan tumbuhan kecil yang hidup di laut
dan tertimbun selama berjuta-juta tahun lampau. Ketika hewan dan
tumbuhan laut mati, jasad mereka tertimbun oleh pasir dan lumpur di
dasar laut. Setelah ribuan tahun tertimbun, akibat pengaruh tekanan dan
suhu bumi yang tinggi, lapisan-lapisan lumpur dan pasir berubah menjadi
batuan. Akibat tekanan dan panas bumi, fosil hewan dan tumbuhan yang
terjebak di lapisan batuan secara perlahan berubah menjadi minyak mentah
dan gas alam. Kedua bahan tersebut terperangkap di antara
lapisan-lapisan batuan dan tidak dapat keluar (perhatikan Gambar 9.1).
Gambar 9.1 Pembentukan minyak bumi berasal dari fosil yang tertimbun di dasar laut.
Sekarang,
minyak bumi banyak dijumpai di dasar laut dekat lepas pantai sehingga
dibangun anjungan minyak bumi lepas pantai seperti pada Gambar 9.2 dan
daratan yang tidak jauh dari pantai. Hal ini akibat adanya gerakan
kerak bumi yang menimbulkan pergeseran pada lapisan batuan, seperti
gempa bumi dan letusan gunung berapi. Untuk mengetahui sumber minyak
bumi diperlukan pengetahuan geologi dan pengalaman. Pekerjaan ini
merupakan tugas dan tanggung jawab para insinyur pertambangan dan
geologi. Tahap pertama eksplorasi minyak bumi adalah mencari petunjuk di
permukaan bumi seperti adanya lipatan-lipatan batuan. Lipatan-lipatan
itu akibat tekanan gas dan minyak bumi yang merembes ke dalam batuan
berpori sehingga minyak bumi dapat naik ke permukaan, tetapi tidak
mencapai permukaan bumi karena tertahan oleh lapisan batuan lain.
Berdasarkan hasil pengamatan dan petunjuk struktur permukaan bumi, area
selanjutnya diselidiki menggunakan pancaran gelombang seismik. Pancaran
gelombang seismik digunakan untuk menentukan struktur batuan pada
lapisan kulit bumi.
Gambar 9.2 Anjungan minyak bumi lepas Pantai
Gelombang
seismik diciptakan menggunakan ledakan kecil. Ledakan ini akan
menghasilkan gelombang dan mengirimkannya sampai kedalaman tertentu.
Jika ada struktur batuan yang menggelembung (anti cline),
gelombang akan dipantulkan kembali. Pantulan ini dapat dideteksi oleh
sensor sehingga dapat diketahui secara akurat posisi minyak bumi
(perhatikan Gambar 9.3).
Untuk
mengeluarkan minyak bumi dan gas alam dari lapisan batuan diperlukan
pemboran lapisan bumi hingga mencapai ke dasar lapisan batuan yang
mengandung minyak bumi. Kedalamannya dapat mencapai ratusan meter.
Setelah dibor, pada awalnya minyak bumi akan memancar sendiri akibat
tekanan lapisan bumi yang tinggi, tetapi makin ke atas tekanan ini makin
lemah sehingga diperlukan tekanan dari luar. Ini dilakukan dengan cara
memompa menggunakan air atau udara hingga minyak bumi dapat dipompa
keluar. Pengangkutan minyak mentah dapat dilakukan dengan menggunakan
kapal tanker seperti pada Gambar 9.4.
Gambar 9.4 Transportasi minyak mentah menggunakan kapal tanker.
2. Komposisi Minyak Bumi
Gas alam merupakan campuran dari alkana dengan komposisi bergantung pada sumbernya. Umumnya, mengandung 80% metana (CH4), 7% etana (C2H6), 6% propana (C3H8), 4% butana dan isobutana (C4H10), dan 3% pentana (C5H12). Gas alam yang dipasarkan sudah diolah dalam bentuk cair, disebut LNG (liquid natural gas). Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak mentah (crude oil).
Minyak mentah merupakan campuran yang sangat kompleks, yaitu sekitar
50–95% adalah hidrokarbon, terutama golongan alkana dengan berat molekul
di atas 100–an; sikloalkana; senyawa aromatik; senyawa mikro, seperti
asam-asam organik; dan unsur-unsur anorganik seperti belerang.
Hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas hidrokarbon jenuh,
alifatik, dan alisiklik. Sebagian besar komponen minyak mentah adalah
hidrokarbon jenuh, yakni alkana dan sikloalkana. Di Indonesia, minyak
bumi terdapat di bagian utara pulau Jawa, bagian timur Kalimantan dan
Sumatra; daerah Papua; dan bagian timur pulau Seram. Minyak bumi juga
diperoleh di lepas pantai utara Jawa dan pantai timur Kalimantan. Minyak
bumi yang ditambang di Indonesia umumnya banyak mengandung senyawa
hidrokarbon siklik, baik sikloalkana maupun aromatik. Berbeda dengan
minyak dari Indonesia, minyak bumi dari negara-negara Arab lebih banyak
mengandung alkana dan minyak bumiRusia lebih banyak mengandung
sikloalkana.