Gambar 2.15 Difraksi celah tunggal
Pada Gambar 2.15 menunjukkan gelombang cahaya dengan panjang gelombang λ didifraksikanoleh celah sempit dengan lebar d. Pola gelap dan terang terbentuk ketika gelombang cahaya mengalami interferensi. Beda lintasan ke titik P adalah ( ½ ) sinθ, dengan θ adalah sudut antara garis tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P. Apabila beda lintasan yang terjadi adalah ½ λ, maka kedua cahaya (Gambar 2.15) akan saling memperlemah dan menyebabkan terjadinya interferensi minimum sehingga pada layar terbentuk pola gelap. Jadi, pola gelap (difraksi minimum) terjadi jika:
d.sin θ = n. λ ; n = 1, 2, 3 ……………………………… (2.37)
Sementara itu, pola terang (difraksi maksimum) terjadi bila:
d.sin θ = (n – ½ )λ ; n = 1, 2, 3 ……………………… (2.38)