Difraksi celah tunggal – Dalam topik ini akan
dibahas difraksi Fraunhofer yang dihasilkan oleh celah tunggal. Salah
satu jenis difraksi Fraunhofer, yaitu difraksi dengan sumber cahaya dan
layar penerima berada pada jarak tak terhingga dari benda penyebab
difraksi, sehingga muka gelombang tidak lagi diperlakukan sebagai bidang
sferis, melainkan sebagai bidang datar. Dengan kata lain, difraksi ini
melibatkan berkas cahaya sejajar.
oleh celah sempit dengan lebar d. Pola gelap dan terang terbentuk ketika gelombang cahaya mengalami interferensi. Beda lintasan ke titik P adalah ( ½ ) sinθ, dengan θ adalah sudut antara garis tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P. Apabila beda lintasan yang terjadi adalah ½ λ, maka kedua cahaya (Gambar 2.15) akan saling memperlemah dan menyebabkan terjadinya interferensi minimum sehingga pada layar terbentuk pola gelap. Jadi, pola gelap (difraksi minimum) terjadi jika:
d.sin θ = n. λ ; n = 1, 2, 3 ……………………………… (2.37)
Sementara itu, pola terang (difraksi maksimum) terjadi bila:
d.sin θ = (n – ½ )λ ; n = 1, 2, 3 ……………………… (2.38)
Gambar 2.15 Difraksi celah tunggal
Pada Gambar 2.15 menunjukkan gelombang cahaya dengan panjang gelombang λ didifraksikanoleh celah sempit dengan lebar d. Pola gelap dan terang terbentuk ketika gelombang cahaya mengalami interferensi. Beda lintasan ke titik P adalah ( ½ ) sinθ, dengan θ adalah sudut antara garis tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P. Apabila beda lintasan yang terjadi adalah ½ λ, maka kedua cahaya (Gambar 2.15) akan saling memperlemah dan menyebabkan terjadinya interferensi minimum sehingga pada layar terbentuk pola gelap. Jadi, pola gelap (difraksi minimum) terjadi jika:
d.sin θ = n. λ ; n = 1, 2, 3 ……………………………… (2.37)
Sementara itu, pola terang (difraksi maksimum) terjadi bila:
d.sin θ = (n – ½ )λ ; n = 1, 2, 3 ……………………… (2.38)