Ciri-ciri Flagellata dan Rhizopoda- Berdasarkan alat geraknya, protozoa ada berbentuk bulu getar (cilia), kaki semu (pseudopodia), dan cambuk (flagela), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Dengan dasar inilah Protozoa dibedakan menjadi 4 kelas, yang akan di bahas disini adalah flagellata dan rhizopoda.
a) Ciri-ciri Flagellata (Filum Mastigophora).
Apabila kita melihat dari namanya, maka Flagellata ini
bergerak dengan bantuan satu atau lebih flagela. Bentuk flagela seperti
cambuk. Letaknya berada pada ujung anterior tubuhnya. Selain berfungsi
sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui
keadaan lingkungannya. Tampak pula membran yang berombak-ombak dan
kelihatan menonjol, sehingga flagela dan membran ini berguna untuk gerak
aktif dan atau mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran air
di sekitar mulut sehingga makanan dapat memasuki mulut. Sitoplasma
Flagellata dikitari oleh polikel atau pembungkus yang nyata sehingga
memberikan bentuk tubuhnya. Flagellata meliputi sekitar 1500 jenis
Protozoa yang semuanya mempunyai alat gerak flagela. Semua jenis dalam
kelompok ini berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri secara
membujur. Beberapa jenis Flagellata bersimbiosis dengan organisme lain,
misalnya Oikomonas synsyanotica dan Amphisolenia bersimbiosis dengan
Cyanobacteria. Jenis yang lain bersifat parasit yang mengifeksi manusia
dan menimbulkan penyakit pada alat kelamin, usus, dan penyakit sistemik.
Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti tumbuhan, dinamakan fitoflagelata yang mengandung klorofil dan bersifat fotosintetik, contohnya Euglena. Adapun yang berbentuk seperti hewan disebut zooflagelata, tidak mempunyai klorofil dan bersifat heterotrof, contohnya, Trypanosoma. Apa peranan Flagellata pada makhluk hidup?
(1) Trichonympha dan Myxotricha
Jenis
Flagellata ini hidup di dalam usus rayap yang membantu rayap untuk
mencerna kayu karena dapat mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini
membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak, sehingga mudah
dirombak dan terurai menjadi bagian-bagian kecil lalu diserap oleh
rayap. Bahan yang diserap ini sebagian dibutuhkan oleh rayap dan
sebagian untuk kelangsungan hidup Flagellata.
(2) Trypanosoma gambiense
Golongan
dari species ini pada umumnya hidup sebagai parasit yang hidup di dalam
darah, baik manusia maupun ternak. Penyakit ini pernah menyerang orang
Afrika bagian barat dengan gejala awal si penderita suka tidur dan
dikenal dengan penyakit tidur. Trypanosoma gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina palpalis).
Pada saat menusuk kelenjar yang mengandung parasit tersebut masuk ke
dalam darah manusia yang menyerang getah bening (kelenjar limfa) dan
akibatnya kelenjar limfa si penderita membengkak/membesar dan terasa
nyeri disertai demam tinggi.
Gambar 5.6 Lalat Tsetse pembawa Trypanosoma Gambiense
Apabila tidak segera diobati, setelah beberapa bulan kemudian Trypanosoma gambiense akan menyerang sistem saraf pusat
(otak). Hal tersebut akan mengakibatkan penderita mengalami kelumpuhan,
penurunan mental, dan tidak dapat berbicara dengan jelas serta sering
pingsan. Jika keadaaan ini berlanjut, maka si penderita akan koma dan
akhirnya akan meninggal dunia. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit
tidur di “Afrika Barat”. Apakah juga ada penyakit tidur di Afrika Timur?
Penyakit tidur di Afrika Timur disebabkan oleh jenis species Trypanosoma rhodesiense, hanya penularannya melalui lalat Glossina morsitans. Perhatikan bentuk lalat Tsetse pada Gambar 5.6!
(3) Trichomonas vaginalis
Bila ditinjau dari namanya, jenis ini menimbulkan satu tipe penyakit vaginitis, yaitu merupakan peradangan pada vagina
yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti
terbakar dan rasa gatal. Species ini tidak mempunyai stadium sista dan
menyebar sebagai penyakit kelamin. Dapat juga menginfeksi dan menular
pada pria yang menimbulkan penyakit prostatitis. Trichomonas vaginalis dapat berpindah dari wanita pada ke pria melalui hubungan seksual.
(4) Giardia lamblia
Merupakan
satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit disentri/diare dan
kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini ditemukan dalam
duodenum/usus dua belas jari. Penularannya melalui makanan atau minuman
yang tercemar dan melalui kontak dari tangan ke mulut.
(5) Leishmania donovani
Leishmania donavani menimbulkan penyakit pada anjing dan dapat ditularkan pada manusia. Penyakit ini menyebabkan perbesaran limpa, hati, kelenjar limfa, anemia sehingga dapat menimbulkan kematian. Inang perantaranya sejenis lalat pasir (Phlebotomus). Di Indonesia penyakit seperti ini belum pernah ditemukan.
b) Ciri-ciri Rhizopoda (Filum Sarcodina).
Kata Rhizopoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos
yang berarti kaki. Rhizopoda memiliki membran plasma yang fleksibel dan
dapat melebar ke arah mana pun, membentuk pseudopodia (kaki semu) yang
digunakan untuk bergerak dan mendapatkan makanan. Rhizopoda yang dikenal
dengan sebutan Amoeba biasanya ditemukan di danau atau di kolam. Amoeba
tidak mempunyai organel-organel sel yang banyak, seperti pada
Zooflagelata ataupun Ciliophora. Akan tetapi, Amoeba memiliki struktur
internal kompleks dan memiliki kemampuan yang baik dalam merasakan serta
menangkap mangsa. Saat ini telah diketahui sekitar 40.000 jenis
Rhizopoda, yaitu Protozoa yang bentuknya tidak tetap, selalu
berubah-ubah. Rhizopoda meliputi ratusan jenis Amoeba yang hidup di air
tawar, air asin, di tanah yang lembab, dan beberapa jenis hidup sebagai
parasit pada hewan dan manusia. Beberapa Rhizopoda mempunyai pelindung
berupa testa, misalnya Foraminifera dan Radiolaria yang hidup di laut.
Rhizopoda yang hidup di air tawar mempunyai vakuola kontraktil untuk
membuang kelebihan air di dalam sel. Beberapa jenis dapat membentuk
sista jika lingkungan tidak menguntungkan. Sel Rhizopoda dilindungi oleh
sebuah membran tipis, di bagian luarnya terdapat lapisan tipis yang
agak kaku disebut ektoplasma. Ektoplasma berfungsi sebagai tempat
ekskresi dan tempat pertukaran gas, yaitu masuknya oksigen dan keluarnya
karbon dioksida. Di sebelah dalam membran sel terdapat sitoplasma
bergranuler dan nukleus yang berbentuk lonjong.
Amoeba merupakan salah satu anggota Rhizopoda yang terkenal. Golongan Rhizopoda ini bergerak dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia).
Kaki semu ini sebenarnya merupakan perluasan protoplasma sehingga dapat
bergerak di suatu permukaan dan menelan partikel-partikel makanan
kemudian masuk dalam vakuola yang akan dicerna dalam vakuola tersebut.
Bentuk Amoeba senantiasa
berubah-ubah, hidupnya bebas, terdapat di tanah becek atau di perairan
yang banyak mengandung bahan organik, tetapi ada juga yang hidup sebagai
parasit yang sering dikenal dengan sebutan Entamoeba. Tampak pada Gambar 5.7 pada bagian luar tubuh Amoeba terdapat
membran sel/membran plasma sebagai pelindung isi sel dan pengatur
pertukaran zat makanan, gas, ekskresi. Di sebelah dalam terdapat
sitoplasma, yaitu bagian luar (ektoplasma) berbatasan dengan membran,
tipis, dan jernih. Di sebelah dalam (endoplasma) bersifat lebih keruh
karena terdapat organel sel. Di dalam organel sel terdapat vakuola yang
berguna untuk mencerna makanan dan mengedarkannya, mengatur pembuangan
sisa-sisa metabolisme berupa cairan atau gas dan inti/ nukleus yang
berfungsi sebagai pusat pengaturan proses yang terjadi di dalam sel.
Gambar 5.7 Amoeba proteus dan bagian-bagiannya
Bagaimana cara Amoeba mendapatkan
makanan? Jika ada makanan di luar, ia akan menjulurkan pseudopodianya
dan akan bergerak menuju makanan tersebut. Pseudopodia akan mengelilingi
makanan tersebut dan akan masuk dalam membran plasma. Selanjutnya,
prosesnya sama seperti terjadi pada Protozoa. Perhatikan cara Amoeba mendapatkan makanan pada Gambar 5.8 berikut!
Gambar 5.8 Cara Amoeba mendapatkan makanan
Jika makanannya habis, Amoeba dapat
mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista, yaitu dengan tubuhnya
yang inaktif berubah berbentuk bulat, sehingga membran plasmanya menebal
untuk melindungi tubuhnya dari kondisi luar yang jelek. Jika keadaan
luar sudah memungkinkan, misalnya tersedia makanannya, maka dinding
kista tersebut akan pecah dan keluarlah Amoeba tersebut untuk memulai hidupnya kembali. Bagaimana juga dengan caranya bereproduksi?
Gambar 5.9 Pembelahan biner Amoeba. Amoeba memperbanyak diri dengan membelah. Waktu yang diperlukan dari A sampai F adalah 21 menit.
Coba perhatikan Gambar 5.9! Amoeba memperbanyak diri dengan cara pembelahan inti sel menjadi dua yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Mula-mula, nukleus membelah (kariokinesis)
sehingga terjadi pelekukan membran plasma ke arah dalam. Pelekukan ini
menggenting dan terputus sehingga terbentuk dua sel anak. Waktu yang
diperlukan untuk proses pembelahan ini adalah 21 menit. Apa peranan
Rhizopoda dalam kehidupan manusia?
(1) Entamoeba
Golongan Entamoeba yang banyak hidup pada manusia, misalnya Entamoeba gingivalis yang
hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang
pada gusi. Untuk mencegah penyakit ini seringlah menggosok gigi untuk
mencegah pembusukan makanan yang sangat baik sebagai tempat hidupnya. Entamoeba coli hidup dalam usus manusia dan bersifat tidak berbahaya. Species ini bila hidup di perut ruminansia akan membantu proses pencernaan makanannya. Tetapi untuk Entamoeba histolytica bersifat parasit pada usus manusia yang akan menyebabkan penyakit diare atau dikenal dengan penyakit amebiasis.
Apabila tidak diobati, maka kista Amoeba dapat mencapai hati dan
tinggal di dalamnya sampai bertahun-tahun dan suatu saat kista tersebut
akan tumbuh dan menyerang organ hati. Untuk itulah, handaknya selalu
mengusahakan supaya makanan/minuman yang kita konsumsi bersih.
(2) Foraminifera dan Radiolaria
Ciri-ciri Foraminifera dan Radiolaria adalah
memiliki cangkang keras yang mengandung bahan silikon dan kalsium
karbonat. Setelah mati dan menjadi fosil, cangkang tersebut dapat
menentukan umur lapisan bumi dan dapat digunakan sebagai indikator
adanya sumber minyak bumi.
Gambar 5.10 (a) Foraminifera (b) Radiolaria