Sifat khusus enzim lainnya adalah tidak
ikut bereaksi, artinya enzim hanya memproses substrat (contohnya, lemak)
menjadi produk (contohnya, gliserol dan asam lemak) tanpa ikut
mengalami perubahan dalam reaksi itu. Bahan tempat kerja enzim disebut
substrat dan hasil dari reaksi disebut produk. Dengan demikian enzim
dapat digunakan kembali untuk mengkatalisis reaksi yang sama,
berikutnya. Mekanisme kerja enzim dapat Anda lihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Hubungan enzim dan substrat
Secara
sederhana cara kerja enzim dapat digambarkan dengan kunci dan gembok.
Kompleks enzim dapat tumbuh pada substrat karena pada permukaan enzim
terdapat sisi aktif. Sisi aktif tersebut mempunyai konfigurasi aktif
tertentu dan hanya substrat tertentu yang dapat bergabung dan
menyebabkan enzim dapat bekerja secara spesifik. Secara sederhana reaksi
enzim dituliskan:
Sifat-sifat
enzim selain sebagai biokatalisator dan sebagai suatu protein, enzim
mempunyai sifat yaitu berperan tidak bolak-balik. Artinya enzim dapat
bekerja menguraikan suatu substrat menjadi substrat tertentu dan tidak
sebaliknya dapat menyusun substrat sumber dari hasil penguraian, misalya
enzim protease dapat menguraikan protein menjadi asam amino, tetapi tidak menggabungkan asam aminonya menjadi protein.
Enzim
menjadi rusak apabila berada pada suhu yang terlalu panas atau terlalu
dingin. Sebagian besar enzim akan rusak pada suhu di atas 60ÂșC karena
proteinnya (gugus prostetik) menggumpal (koagulasi). Jika telah rusak
maka tidak akan berfungsi lagi meskipun berada pada suhu normal,
rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi. Selain itu, kerja enzim juga dapat terhalang oleh zat lain. Zat yang dapat menghambat kerja enzim disebut inhibitor, contohnya CO, Arsen, Hg, dan Sianida. Sebaliknya zat yang dapat mempercepat jalannya reaksi disebut aktivator, contohnya ion Mg²+, Ca²+, zat organik seperti koenzim-A.
Enzim
dapat bekerja optimal pada pH tertentu, misalnya enzim lipase, pH
optimal 5,7–7,5. Aplikasi pH yang tidak cocok maka sifat kerja enzim
dapat menyebabkan ionisasi dari gugus karboksil dan amino dari
bagian-bagian enzim yang tersusun atau apoenzim dan dapat menyebabkan
denaturasi, oleh karena itu akan terjadi tambahan struktur enzim
sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.