Tumbuhan Berpembuluh (Vaskuler)- Susunan tubuh tumbuhan berpembuluh lebih kompleks dibanding dengan tumbuhan tak berpembuluh. Sebagian besar tubuh tumbuhan vaskuler berdiferensiasi menjadi sistem akar di bawah permukaan tanah yang menyerap air dan mineral, dan sistem tunas (batang dan daun) di atas permukaan tanah tempat terjadinya fotosintesis. Jaringan vaskuler yang terdiri atas sel-sel tubuler, meliputi pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Xilem berfungsi untuk menghantarkan air dan mineral dari akar ke daun, terdiri atas sel-sel mati. Floem mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh, terdiri atas sel-sel hidup. Dinding sel mengandung lignin, suatu bahan keras yang terdapat dalam selulosa, berfungsi memberi sokongan mekanis. Sel-sel pembuluh kayu memiliki dinding berlignin. Dengan demikian, selain sebagai pembuluh angkut, xilem juga berfungsi sebagai penyokong. Tumbuhan vaskuler diawali oleh tumbuhan vaskuler tak berbiji.
Dalam siklus hidup tumbuhan vaskuler tak berbiji terdapat generasi sporofit (2n) yang merupakan tumbuhan besar dan kompleks, sedangkan gametofit hanya berupa tumbuhan yang tumbuh di bawah permukaan tanah. Tumbuhan ini memiliki sperma yang berflagel, untuk sampai ke sel telur harus melalui lapisan berair. Oleh karena itu, tumbuhan vaskuler tak berbiji lebih umum ditemukan di habitat yang relatif lembap. Untuk lebih jelasnya kita pelajari siklus hidup tumbuhan pakis (paku) pada Gambar 7.6. Spora (n) keluar dari sporangium (1) , tumbuh menjadi gametofit (n) yang disebut protalium (2). Pada permukaan protalium terdapat anteridium dan arkegonium (3), terjadi fertilisasi dalam arkegonium yang menghasilkan zigot (4), terjadi mitosis dan tumbuh menjadi sporofit (5). Sporofit dewasa (2n) memiliki daun yang permukaan bawahnya berbintik-bintik disebut sorus (6) yaitu kumpulan sporangium. Di dalam sporangium terjadi pembelahan meiosis, terbentuk spora (n). Spora keluar dari sporangium (7). Apa perbedaan antara sporofit lumut dengan sporofit paku?
Pada Gambar 7.6, sporofit menghasilkan satu jenis spora saja, masingmasing spora berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki dua organ kelamin, yaitu anteridium dan arkegonium. Tumbuhan yang menghasilkan satu jenis spora disebut tumbuhan homospora, sebaliknya tumbuhan heterospora menghasilkan dua jenis spora, yaitu megaspora dan mikrospora. Megaspora berkembang menjadi gametofit betina dengan arkegonium; sedangkan mikrospora berkembang menjadi gametofit jantan dengan anteridium. Di antara tumbuhan paku, satu-satunya yang heterospora adalah paku air. Berikut ini bagan homospora dan heterospora.
Tumbuhan vaskuler tak berbiji mendominasi pemandangan hutan selama masa Karbon, yang dimulai sekitar 360 juta tahun yang lalu. Ada tiga divisi tumbuhan vaskuler tak berbiji yang masih hidup saat ini, yaitu paku kawat, ekor kuda, dan paku sejati.