Ilmu
tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan perlu dipelajari karena
merupakan dasar dari penerapan pemanfaatan tumbuhan bagi kehidupan manusia.
Selain itu ilmu tersebut juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di
bidang keanekaragaman hayati.
Jaringan
adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat
oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Tumbuhan ada dua macam
yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup berkeping
satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil.
Perbedaan dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur
daun dan perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh
akut pada batang, akar dan daun.
A.
PENGERTIAN JARINGAN
Jaringan
adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta
mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun
pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel
yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang
semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan
struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).
B.
MACAM-MACAM JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan
pada tumbuhan ada dua macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan
dewasa (permanen).
1.
Jaringan Meristem
Jaringan
meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat
membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding
tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya (Yartim, 1987). Jaringan muda yang
sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik
adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya
rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).
Jaringan
meristem memiliki ciri-ciri, antara lain: aktif membelah dan belum mengalami
deferensiasi, berukuran kecil dan berdinding tipis, memiliki nukleus yang
relative kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak sitoplasma, serta
berbentuk kuboid atau prismatik.
Berdasarkan
letaknya pada batang, jaringan meristem terbagi menjadi tiga, antara lain :
a.
Meristem lateral (samping), adalah meristem yang terdapat di kambium dan
kambium gabus (felogen).
b.
Meristem interkalar (antara), adalah meristem yang terdapat di jaringan dewasa
dan terdapat di pangkal ruas batang.
c.
Meristem apikal (ujung), adalah meristem yang terdapat di ujung batang dan
ujung akar.
Berdasarkan
asal terbentuknya, jaringan meristem terbagi menjadi tiga, antara lain : a.
Promeristem, adalah jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan msih dalam
tingkat embrio.
b.
Meristem primer, adalah meristem yang berasal dari sel-sel embrional yang
merupakan kelanjutan dari pertumbuhan dan perkembangan embrio atau lembaga yang
terdapat di ujung batang serta ujung akar.
c.
Meristem sekunder, adalah meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah
terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali.
2.
Jaringan Dewasa
Jaringan
dewasa adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak aktif
membelah dan telah mengalami deferensiasi.
a.
Jaringan pelindung, berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang
merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan
jaringan gabus. Jaringan epidermis, berfungsi melindungi jaringan yang ada di
bawahnya, tempat masuknya air dan mineral pada akar muda, epidermis air untuk
transpirasi. untuk keluar masuknya O2 dan CO2. Jaringan gabus, berfungsi
menggantikan fungsi epidermis jika epidermis hilang, rusak, mati, atau tidak
aktif lagi serta untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak
air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air.
b.
Jaringan dasar (parenkim), adalah jaringan yang terletak hamper di semua bagian
tumbuhan. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat bagi jaringan-jaringan lain,
berperan dalam fotosintesis, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan untuk
penyembuhan luka. Terdiri atas dua jenis, yaitu aerenkim dan klorenkim.
Aerenkim adalah jaringan parenkim dengan rongga udara yang luas, sedangkan
klorenkim adalah jaringan parenkim yang mengandung kloroplas yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
c.
Jaringan penguat (mekanik), berfungsi untuk memperkukuh tubuh tumbuhan.
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan
kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah jaringan hasil
diferensiasi jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyokong dan memperkuat
organ tumbuhan. Sedangkan, jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun
dari sel-sel yang bersifat tidak aktif dan seluruh bagian dindingnya mengalami
penebalan serta berfungsi sebagai penyokong organ.
d.
Jaringan pengangkut (pembuluh), terdiri atas jaringan xilem dan jaringan floem.
Xilem, berfungsi air dan unsur hara dari akar ke daun. Floem, berfungsi
mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesisdari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.
C.
SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ
pokok pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Modifikasi organ
pokok, misalnya bunga, buah, dan biji.
1. Akar
Akar
adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar pada tumbuhan,
antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah), menyerap air
dan garam mineral dari tanah, memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat
penyimpanan cadangan makanan, dan sebagai alat pernapasan. Jaringan penyusun akar, antara lain epidermis, korteks, endodermis,
stele (silinder pusat), perisikel, xilem, floem, dan empulur. Akar dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu akar tunggang pada tumbuhan dikotil, akar
serabut pada tumbuhan monokotil, dan akar adventif (bukan berasal dari akar
primer).
2.
Batang
Batang
merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah. Fungsi batang, antara
lain menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun, menyalurkan zat
makanan dari daun ke seluruh tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, serta
tempat menempelnya daun, bunga, dan buah. Jaringan penyusun batang, antara lain
epidermis, korteks, stele, endodermis, perisikel, empulur, xilem, floem, dan
kambium.
3. Daun
Daun
merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling
banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak
berlangsung di daun. Fungsi daun, antara lain sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis, menyerap CO2 dari udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui
transpirasi dan gutasi, serta ubtuk respirasi. Daun tersusun atas beberapa
jaringan, antara lain epidermis, mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem,
palisade (jaringan tiang), spons (janringan bunga karang), serta stomata.
Perbedaan
dan persamaan struktur akar dikotil dan monokotil Jaringan
1.
Epidermis
Akar
Dikotil : Bagian terluar akar
Akar
Monokotil : Bagian terluar akar
2.
korteks
dikotil
: Daerah di sebelah dalam epidermis
monokotil
: Daerah di sebelah dalam epidermis
3.
endodermis
dikotil
: Di sebelah dalam korteks
monokotil
: Di sebelah dalam korteks
4.
Perisikel
dikotil
: Di sebelah dalam endodermis
monoktil
: Di sebelah dalam endodermis
5.
Xilem
dikotil
: Berbentuk bintang di pusat, tersusun radial atau membentuk jari-jari bersama
dengan floem. monokotil : Berdekatan dengan floem.
6.
Floem
dokotil
: Di antara jari-jari yang di bentuk oleh xilem, di pisahkan oleh kambium.
monoktotil
: Berdekatan dengan xilem dan tidak dipisahkan oleh kambium.
7.
Empulur
dikotil
: Bagian tengah
monokotil
: Bagian tengah
Perbedaan
dan persamaan struktur batang dikotil dan monokotil Batang Dikotil
Batang
Monokotil
dikotil
: Pada bagian terluar batang terdapat epidermis.
monokotil
: Pada bagian terluar batang terdapat epidermis
dikotil
: Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks dan stele.
monokotil
: Di sebelah dalam epidermis terdapat meristem dasar yang pembagiannya belum
begitu jelas.
dikotil
: Berkas pembuluh terletak di bagian dalam perisikel, terdiri atas xilem dan
floem yang dibatasi oleh kambium.
monokotil
: Berkas pembuluh tersebar pada meristem dasar, dilindungi sarung berkas
pengangkut, dan tidak mempunyai kambium.
Perbedaan
dan persamaan struktur daun dikotil dan monokotil Jaringan
1.
Epidermis dan kutikula
dikotil
: Lapisan permukaan atas dan bawah daun.
monokotil
: Lapisan permukaan atas dan daun.
2.
Stomata
dikotil
: Melapisi permukaan atas dan bawah daun.
monokotil
: Berderet di antara urat daun.
3.
Mesofil
dikotil
: Di antara lapisan epidermis atas dan bawah
monokotil
: Pada cekungan di antara urat daun.
1.
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas
pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda.
2.
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat
stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas
pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda
pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada
tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
3. Daun
tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau
trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan.
Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas
jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya
famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
terdapat pada tulang daun.