Friday, January 25, 2013

Ciri-ciri Virus beserta Contohnya


Ciri-ciri Virus beserta Contohnya-Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun. Virus bukanlah suatu sel, melainkan hanya merupakan partikel yang mengandung materi genetik dan protein yang dapat memasuki atau menginfeksi sel hidup. Sel hidup yang diinfeksi kemudian dikendalikan oleh virus untuk menghasilkan materi genetik dan bagian-bagian lain dari virus tersebut. Selanjutnya terbentuklah virus-virus baru dalam sel hidup yang diinfeksinya. Materi genetik yang terkandung dalam virus dapat berupa DNA atau RNA. DNA atau RNA ini dibungkus dalam selubung protein khusus dengan bentuk yang berbeda-beda.
Virus mempunyai ciri dan dan struktur tersusun dari asam nukleat yaitu Asam deoksiribonukleat (ADN) atau asam ribonukleat (ARN), yang dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid. Parikel virus yang lengkap disebut virion. Lebih kecil daripada transporter gen. Dibangun oleh asam nukleat bagian paling dasarnya dikelilingi oleh selaput protein atau disebut kapsid. Kapsid ini dibangun oleh protein yang dikodekan oleh genom virus, bentuknya menjadi ciri morfologinya. Unit protein yang dikode oleh virus disebut protomér, dengan sendirinya akan membentuk kapsid tanpa memerlukan masukan dari genom virus. Meskipun begitu, beberapa virus menkodekan yang menuntun kontruksi kapsdinya. Protein ini mengikat asam nukleatnya secara teknis disebut nukleoprotein. Sedangkan ikatan antara protein kapsid dengan asam nukleat virus disebut nukleokapsid.
Gambar
Virus helik
struktur virus mozaik tembakauKapsid helik dibangun oleh protomer tipe tunggal yang menyangku ditengah sehingga membentuk selubung yang melilit. Susunan ini menghasilkan virion bentuk batang yang pendek-keras atau pajang-lemas, sedangkan materi genetika dibungkus didalam selubung. Panjang kapsid helik ini berkaitan dengan panjang asam nukleat didalamnya, sedangkan diameternya tergantung pada panjang dan susunan protomernya. Contoh virus seperti ini adalah virus mozaik tembakau.
Virus ikosahedral
Corona virus_lores
Simetri kapsid ikosahedral menghasilkan virus seperti bulat, tetapi sebenarnya dibangun oleh kapsomer yang tersusun dalam pola geometri yang rapih. Kapsomer merupakan struktur bentuk cincin yang dibangun dengan lima atau enam protomer, yang diikat dengan ikatan non-kovalen untuk membungkus asam nukleat virusnya.
Bangunan ikosohedral diciptakan oleh R. Buckminster-Fuller dalam kubah geodesiknya, serta merupakan struktur bungkus paling kuat yang dibangun oleh beberapa salinan protein tunggal. Jumlah protein yang diperlukan untuk membentuk virus bulat dihitung oleh bilangan-T, yang perlu 60xt protein. Dalam kasus virus hepatitis B, bilangan-T-nya ada empat, sehingga ada 240 protein yang membentuk kapsid.
Virus amplop
HIV virion virus
Selain kapsid, beberapa virus dapat membajak membran sel yang ada disekeliling sel yang terinfeksi, sehingga mempunyai lapisan lipid luar yang disebut amplop virus (viral envelope). Membran tambahan ini diikat oleh protein yang dikodekan oleh genom virus dengan inangnya, tetapi membran lipid dan karbohisratnya sepenuhnya dikodekan di inangnya.
Amplop virus memberi beberapa kelebihan dibanding virion “telanjang” yang lain, terutama pilar enzim dan bahan kimia. Protein yang mengikat membran dapat berupa glikoprotein molekul reseptor, sehingga sel nu sehat tidak menganggap benda asing terhadap virion, yang seterusnya dapat dimasukan ke dalam sel. Beberapa virus bergantung sekali pada pada amplop ini, sehingga akalu dibuka bisa langsung diserang oleh sistem imun.
Virus kompleks
struktur virus komplek
Virus ini mempunyai kapsid yag tidak murni helik atau ikosahedral, dan juga bisa punya struktur tambahan berupa ekor protein atau sekat luar yang komplek. Beberapa bakteriofage mempunyai struktur komplek yang dibangun oleh kepala ikosihedral yang terikat dalam ekor helik, disambung oleh plat heksagonal yang mempunyai serat kaki/ekor protein.
Untuk contoh, poxvirus yang besar dan kompleks mempunyai morfologi yang unik. Genomnya terikat pada protein di tengah struktur pisin yang disebut nukleoid. Nukleoid ini dikelilingi oleh membran dengan dua badan lateral yang fungsinya belum diketahui. Virus ini dibungkus oleh lapisan protein yang tebal sebagai amplop luar. Partikelnya jadi pleiomorfik, dari elip (ovoid) sampai ke persegi

virus-ebola
Virus Ebola
virus-influensa
Virus influensa
Ukura Virus
Ukuran yang telah diteliti, kebanyakan mempunyai ukuran diameter kapsid 10 sampai 300 nanometer. Sebagai perbandingan, virion ukuran sedang dibanding dengan kutu sama dengan ukuran manusia dibanding dengan gunung yang besarnya dua kali gunung Everest. Beberapa filovirus panjannya bisa mencapai 1400 nm, tetapi diamter kapsidnya kira-kira berukuran 80nm. Meskipun kebanyakan tidak bisa dilihat dengan mikroskop cahaya, ada juga virus yang lebih besar dibanding bakteri yang pali kecil sehingga bisa terlihat ketika memakai pembesaran yang cukup. Untuk melihat patikel virus, umumnya dikapai mikroskop elektron, boh transmisi atau sken.
Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini karena virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika. Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut.
  1. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraselluler obligat, misalnya dikembangbiakan di dalam embrio ayam yang masih hidup.
  2. Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen 4, lebih kecil dari ribosom dan yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang paling besar dengan diameter 80 nm (Virus Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di gunakan mikroskop elektron.
  3. Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.
  4. Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun perangkat/ organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes.
  5. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada evolusi pengenalan yang yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian ” lock and key atau lubang dan kunci ” antara protein di bagian luar virus dengan molekul reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang. Beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa spesies. Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam dan juga manusia, virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan monyet.
  6. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.
  7. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau single heliks) yang dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda, RNA untai ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung dari tipe virusnya.

PEMBELAJARAN IPA DI LUAR KELAS

IPA merupakan salah satu Mata Pelajaran yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Di dalam IPA dipelajari tentang sesuatu yang berhubungan ...