Pengontrolan Kelahiran
1. Penghentian kemungkinan kehamilan
a. Kastrasi
Yaitu pengangkatan gonad (testis atau ovarium) melalui operasi. Kastrasi sebelum pubertas menyebabkan seseorang kehilangan tanda-tanda sex sekundernya.
b. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan:
- Pada pria mengikat/memotong saluran vas deferens dikenal dengan istilah vasektomi.Orang-orang yang telah melakukan vasektomi, sekresi hormon-hormon seks, produksi sperma dan potensi melakukan hubungan seksual tetap berjalan normal, hanya cairan ejakulasinya tidak mengandung sperma.
Gambar 1. Vasektomi
Pada wanita mengikat/memotong tuba fallopii dikenal dengan istilah tubektomi.
Gambar 2. Tubektomi
2. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah suatu cara yang bertujuan mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid. Terdapat beberapa metode, antara lain:
a. Cara alamiah
Dengan cara tidak melakukan koitus pada masa subur wanita (hari 12 – 16 siklus haid). Cara ini dikenal dengan nama sistem kalender atau abstinensi. Sistem kalender dihubungkan dengan daur menstruasi.
Tabel Cara menunda kehamilan
b. Cara kimiawi
Mencegah pertemuan ovum dengan spermatozoa, dilakukan dengan memasukkan zat-zat kimiawi, misalnya : jelly, busa, tablet, cream, dll. Selain itu ada juga dengan cara meminum pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron.
c. Cara mekanis
Cara ini meliputi pemakaian kondom pada pria dan diapragma pada wanita. Cara lainnya ialah IUD (Intra Uterum Device). IUD terbuat dari plastik atau metal, berbentuk T, Y, spiral, dsb. IUD diletakkan dalam rongga rahim untuk suatu jangka waktu dengan efek menghindarkan kehamilan.
Gambar 3. Kondom
Gambar 4. Diapragma
Gambar 5. IUD
Gambar 6. Spiral